Bekerja di Puskesmas hingga Jadi Direktur IPAS
Pada tahun 1998-2001, Marcia Soumokil bekerja sebagai dokter umum di sebuah Puskesmas di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kemudian pada 2001-2005, ia bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, di mana terjadi konflik Poso masa itu.
Semasa konflik Poso itulah, Marcia bekerja dengan organisasi perempuan di Sulteng sebagai bentuk kepedulian akan kesehatan para pengungsi.
Sejak itu, ibu dua anak ini banyak bergelut dengan isu-isu kesehatan, terutama perempuan dan reproduksi.
Hingga pada suatu ketika, ia mendapat tawaran bergabung dengan Yayasan IPAS Indonesia yang sejalan dengan visi dan misinya.
"Selalu ada ruang untuk saya bekerja meningkatkan isu kesehatan perempuan, terutama kesehatan reproduksi," terang Marcia.
Kini setelah menjadi Direktur di IPAS, kesibukan Marcia Soumokil semakin fokus pada mengadvokasi perempuan dan remaja perempuan dalam mendapatkan hak otonomi untuk tubuhnya sendiri.
Di IPAS, posisi direktur yang dijabatnya membuat Marcia banyak mengambil keputusan tertinggi yang bersifat programatik, operasional, dan sebagainya.
Meski begitu, tugas utama direktur sendiri lebih kepada mencari dan memobilisasi sumber daya, implementasi program, melakukan kegiatan filantropi, dan masih banyak lagi.
Keren ya, Kawan Puan? Melihat capaian Marcia Soumokil sejauh ini, rasanya kamu juga setuju kan kalau ia mendapatkan predikat Kartini Masa Kini?
Baca Juga: Sosok Namira Zania, Penari Down Syndrome yang Sukses Melenggang di JFW
(*)