Parapuan.co - Bicara soal perempuan memilih karier yang diinginkan, di Hari Kartini sekaligus Perayaan Ulang Tahun ke-2 PARAPUAN, profil Marcia Soumokil layak untuk diangkat.
Kawan Puan mungkin baru mendengar nama Marcia Soumokil bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2023 ini, bukan? Atau kamu sudah pernah mendengar sebelumnya?
Tak mengapa, kamu bisa mengenal lebih dekat sosok perempuan yang bisa dibilang merupakan salah satu Kartini masa kini tersebut.
Marcia Soumokil adalah seorang dokter yang kini dikenal sebagai Direktur IPAS (Inisiatif Perubahan Akses Menuju Sehat) Indonesia.
IPAS ialah lembaga non-profit dengan fokus kerja pada upaya meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi perempuan dan remaja perempuan.
Yuk, kita kulik perjalanan karier Marcia Soumokil hingga menjadi Direktur IPAS seperti diungkapkannya langsung dalam wawancara eksklusif bersama PARAPUAN pada 17 April 2023.
Profil dan Perjalanan Karier Marcia Soumokil
Saat diwawancara PARAPUAN, Marcia Soumokil yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia kesehatan ternyata awalnya tidak berniat menjadi dokter.
Perempuan memilih yang juga alumni Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini mengaku berkuliah di Jurusan Kedokteran karena permintaan sang ayah.
Baca Juga: Malahayati, RA Kartini, Butet Manurung: Wanita Pejuang Indonesia
Semasa kuliah, ia bahkan lebih suka naik gunung dibandingkan mengikuti kegiatan belajar mengajar di kampus.
"Enggak pengin jadi dokter sebenarnya. Saya lebih suka naik gunung dibandingkan kuliah," tutur Marcia seraya bercanda.
"Ada satu waktu saya memutuskan untuk enggak mau kuliah, tapi saya ikut pelatihan SAR selama 3 bulan. Enggak asyik nih, kuliah Kedokteran," imbuhnya.
Namun, saat dirinya hampir berhenti kuliah Kedokteran, sang paman membujuknya dan mengembalikan lagi akal sehatnya untuk melanjutkan studi.
Marcia menjelaskan, kala itu sang paman memintanya berpikir bahwa jika ia keluar dari Kedokteran dan kuliah di jurusan lain, maka akan memulai lagi dari awal.
Padahal, saat itu ia sudah semester akhir dan sebagian teman-temannya bahkan sudah lulus.
"Saya punya paman yang dekat sekali dengan saya. Dia yang mencoba mengembalikan akal sehat saya," kata Marcia.
"Saya kan senang jalan-jalan, kata paman saya, 'Memangnya kalau jadi dokter enggak bisa jalan-jalan'," tuturnya lagi.
Dari situlah ia kemudian melanjutkan kuliah, lulus, bahkan menempuh studi S2 di University of Melbourne di jurusan Health Program Evaluation.
Baca Juga: Sosok Fiona Lee, 20 Tahun Berkarier di Bidang Teknologi hingga Jadi Leader
Bekerja di Puskesmas hingga Jadi Direktur IPAS
Pada tahun 1998-2001, Marcia Soumokil bekerja sebagai dokter umum di sebuah Puskesmas di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kemudian pada 2001-2005, ia bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, di mana terjadi konflik Poso masa itu.
Semasa konflik Poso itulah, Marcia bekerja dengan organisasi perempuan di Sulteng sebagai bentuk kepedulian akan kesehatan para pengungsi.
Sejak itu, ibu dua anak ini banyak bergelut dengan isu-isu kesehatan, terutama perempuan dan reproduksi.
Hingga pada suatu ketika, ia mendapat tawaran bergabung dengan Yayasan IPAS Indonesia yang sejalan dengan visi dan misinya.
"Selalu ada ruang untuk saya bekerja meningkatkan isu kesehatan perempuan, terutama kesehatan reproduksi," terang Marcia.
Kini setelah menjadi Direktur di IPAS, kesibukan Marcia Soumokil semakin fokus pada mengadvokasi perempuan dan remaja perempuan dalam mendapatkan hak otonomi untuk tubuhnya sendiri.
Di IPAS, posisi direktur yang dijabatnya membuat Marcia banyak mengambil keputusan tertinggi yang bersifat programatik, operasional, dan sebagainya.
Meski begitu, tugas utama direktur sendiri lebih kepada mencari dan memobilisasi sumber daya, implementasi program, melakukan kegiatan filantropi, dan masih banyak lagi.
Keren ya, Kawan Puan? Melihat capaian Marcia Soumokil sejauh ini, rasanya kamu juga setuju kan kalau ia mendapatkan predikat Kartini Masa Kini?
Baca Juga: Sosok Namira Zania, Penari Down Syndrome yang Sukses Melenggang di JFW
(*)