Berbagai Fakta Menarik Series Teluh Darah Menurut Kimo Stamboel

Saras Bening Sumunar - Kamis, 27 April 2023
Kimo Stamboel ungkap fakta menarik series Teluh Darah.
Kimo Stamboel ungkap fakta menarik series Teluh Darah. Instagram/teluhdarahseries

Parapuan.co - Sejak dirilis pada Februari 2023 lalu, banyak yang penasaran dengan fakta menarik series Teluh Darah.

Punya jalan cerita yang menyimpan misteri dan berbagai adegan mencekam membuat penonton semakin dibuat penasaran dengan fakta menarik series Teluh Darah.

Namun, di balik cerita mistis dan horor yang disajikan, banyak fakta menarik series Teluh Darah yang terjadi selama proses syuting.

Fakta-fakta menarik ini diungkapkan secara langsung oleh sang sutradara, Kimo Stamboel.

Mulai dari proses latihan para pemain, suasana syuting yang menyenangkan, dan berbagai kesulitan yang dialami.

Memasuki episode-episode terakhirnya, Teluh Darah sendiri menghadirkan konflik yang semakin menegangkan loh.

Lantas, apa saja fakta menarik series Teluh Darah?

Sebagaimana press release yang diterima PARAPUAN pada Kamis (27/4/2023), berikut fakta menarik series Teluh Darah yang perlu Kawan Puan tahu.

1. Syuting dengan Belatung Asli

Baca Juga: Series Teluh Darah Bakal Tayang di Disney+ Hotstar, Catat Tanggalnya!

Dalam serial ini, kamu akan disuguhkan dengan adegan yang memunculkan belatung.

Pasalnya, dalam cerita ini belatung menjadi salah satu bentuk teror teluh.

Ternyata sang sutradara menggunakan belatung asli saat syuting bersama para pemain.

“Para pemain seperti Mikha, Deva, dan lain-lain, berani syuting dengan belatung asli. Mereka santai dan mau akting dengan melihat langsung hewannya,” kata Kimo Stamboel.

2. Melibatkan Spiritual Consultant

Kimo Stamboel bekerja sama dengan spiritual consultant untuk menceritakan teror teluh yang kerap terjadi di kehidupan nyata.

Membuat serial ini menyajikan kisah horor yang memang pernah terjadi.

Spiritual consultant tersebut menceritakan pengalamannya terkait teluh, apa saja yang terjadi, dan bagaimana proses teluh menyerang orang lain," jelas Kimo.

Baca Juga: Sederet Fakta Menarik World Premiere Teluh Darah di BIFF 2022

"Semua itu kita tuangkan dalam penulisan skrip,” ungkapnya.

3. Pemain Lakukan Latihan Khusus

Dalam serial ini, Kawan Puan juga akan disuguhkan dengan banyak adegan fisik yang cukup keras.

Rupanya, para pemain seperti Mikha Tambayong, Deva Mahenra, dan Justin Adiwinata melakukan latihan khusus untuk membawakan adegan-adegan fisik.

Selain itu, Kimo Stamboel mengungkapkan bahwa para pemain juga melakukan latihan khusus berdialog dengan bahasa Asing, untuk menguatkan sisi otentik saat memerankan adegan masa lalu yang berlatar di Banyuwangi tahun 1998.

4. Suasana Syuting Terasa Menyenangkan

Cerita yang ditampilkan dalam Teluh Darah membuat serial ini terkesan menakutkan, berat, dan sangat serius.

Padahal, Kimo Stamboel mengaku suasana syuting justru terkesan menyenangkan, seru, dan banyak canda tawa di lokasi syuting.

Namun, ketika syuting mulai, baik pemain dan kru bisa langsung kembali serius dan fokus pada peran masing-masing.

5. Adegan Favorit dan Tersulit

Kimo juga mengungkapkan adegan favorit dan tersulit dalam series ini.

“Adegan favorit bagi saya itu saat adegan keluarga Wulan makan malam bersama, karena bisa menampilkan kehangatan keluarga dengan indah dan natural," kata Kimo.

"Sedangkan untuk yang tersulit itu saat adegan di jembatan kecil," katanya.

Kimo menjelaskan bahwa dalam adegan tersebut, mereka melakukan syuting saat tengah malam sebelum matahari terbit.

"Kita harus syuting pada tengah malam sebelum matahari terbit, dengan berbagai properti dan equipment berat yang kita bawa untuk keperluan syuting, dan jembatannya juga sangat kecil jadi selama syuting bawaannya khawatir terus. Tapi untungnya tetap lancar semuanya,” jelasnya.

Kawan Puan, itu tadi berbagai fakta menarik series Teluh Darah.

Saksikan series ini hanya di Disney+ Hotstar.

Baca Juga: Sinopsis Film Teluh Darah, Keluarga yang Diserang Ilmu Hitam

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja