Taktik DARVO dalam Hubungan
Taktik DARVO bisa dilakukan siapa saja kepada siapa saja, tak terkecuali dalam sebuah hubungan romantis.
Di dalam hubungan romantis, pihak yang melakukan taktik ini menolak untuk bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
Sebaliknya, mereka malah menyangkal tindakannya dan menyerang korban.
Ketika menyerang korbannya, mereka menjadikan dirinya sendiri seolah-olah sebagai korban.
Akibat "serangan" yang diarahkan pada korban, sering kali membuat korban merasa bahwa fakta versi mereka bukan kenyataan sebenarnya.
Sebagai contoh jika pelaku DARVO dianggap melakukan pelecehan terhadap kekasih, mereka akan terus-terusan menyangkal dan mengaku dirinya yang sudah dilecehkan.
Penyangkalan berulang ini bahkan dapat membuat korban semakin meragukan apakah kekerasan yang dialaminya benar-benar terjadi atau tidak.
Inilah yang membuat taktik DARVO bisa sangat merugikan pihak korban dalam sebuah hubungan romantis.
Baca Juga: Waspada! Ini 5 Contoh Kalimat Gaslighting untuk Memanipulasi Dirimu