Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
3. Penyusunan algoritma oleh deep learning (DL).
Data yang disematkan pada ML, jumlahnya dari kilobyte hingga petabyte. Karena ML dapat disemati data yang jumlahnya seakan tak terbatas itulah, bilangannya disebut sebagai big data.
Di antara big data yang dinteraksikan, kategorinya tunggal.
Ini artinya, tak setiap gambar perempuan hanya terkait sebagai pekerja, dan tak setiap laki-laki dengan memimpin.
Terdapat semesta kemungkinan yang dapat terbentuk. Karenanya, agar semesta kategori itu dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan kinerja yang membantu penggunanya, DL membangun algoritma.
Proses pembangunan algoritma ini, tak ubahnya yang terjadi pada lemari pendingin di rumah.
Isinya aneka bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombai, merica, ketumbar, asam, garam, gula.
Lalu sayur, seperti wortel, kol, kacang panjang, buncis, kentang, tomat, labu, jagung; maupun bahan, seperti telur, daging ayam, daging sapi, ikan. Isi lemari pendingin adalah data.
Dari data, dapat disarankan paduan, mixing, aneka olahan makanan berdasar material yang ada.
Baca Juga: Algoritma Instagram Berubah, Ini Cara Atur Timeline Berdasarkan Waktu Posting