Parapuan.co - Kawan Puan, pernahkah kamu melarang anak lari-larian tetapi ia tidak mengindahkan instruksimu?
Apakah kamu menginstruksikan dengan mengatakan, "Adek jangan lari-larian!"?
Jika iya, maka jangan heran jika si kecil malah melakukan hal sebaliknya dari apa yang kamu larang.
Pakar parenting Vishruti membagikan tentang solusinya melalui akun Instagram pribadi.
Vishruti memberikan contoh kalimat-kalimat instruktif yang membuat anak justru melakukan apa yang dilarang, antara lain:
1. "Jangan melompat di sofa!", membuat anak malah akan langsung melompat atau tidak menghentikan aktivitasnya.
2. "Jangan tumpahkan air di sini!", anak justru menumpahkannya segera setelah kalimat tersebut kamu ucapkan.
3. "Jangan mencoret-coret di tembok!", dan anak tetap mencoret-coret di tembok.
Mengapa Anak Melakukan Hal Sebaliknya Ketika Diberi Instruksi 'Jangan'?
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Orang Tua Perlu Kurangi Menerapkan Psikologi Terbalik
Sebagian orang tua barang kali berpikir anak tidak menurut atau nakal karena tidak mengindahkan instruksi.
Sebagian orang tua yang lain mungkin kesal karena merasa kesalahan ada pada dirinya yang keliru mengasuh anak.
Padahal di usia kanak-kanak, anak-anak memang belum dapat mencerna apa yang diperintahkan orang tua.
Terlebih lagi, instruksi dengan kata "jangan" dapat menurunkan rasa percaya diri pada anak.
Hal itu senada dengan apa yang Vishruti jelaskan dalam videonya, di mana kesalahan sebenarnya ada pada kata/kalimat yang kita gunakan.
"Apakah ada yang salah dengan anak? Tidak. Ada yang salah dengan orang tua? Tidak," terang Vishruti.
"Akan tetapi, ada yang sangat salah dengan kata-kata yang kita gunakan," imbuh pakar parenting tersebut.
Vishruti menambahkan, instruksi menggunakan kata jangan membuat anak bingung.
Mereka tahu kalau jangan berarti tidak boleh dilakukan, tetapi lantas apa yang harus mereka lakukan.
Baca Juga: Hindari Bilang Jangan, Ini Cara Melarang Jika Anak Lakukan 5 Hal Berikut
Misalnya, mereka paham tidak boleh melompat di sofa karena dilarang, tapi tidak tahu di mana harus melompat-lompat.
Oleh karenanya, Vishruti menyarankan para orang tua memberikan alternatif kepada anak ketika menginstruksikan larangan.
Vishruti mencontohkan beberapa alternatif dari kalimat larangan seperti di atas:
1. "Jangan melompat di sofa. Jika ingin melompat, lakukan di atas trampolin ini."
2. "Jangan mencoret-coret di dinding. Jika ingin belajar menggambar/mewarnai/menulis, lakukan di kertas ini."
Kawan Puan bisa mencoba menerapkannya dengan mengubah kalimatmu, lalu lihatlah bagaimana keajaiban terjadi.
Bagaimana? Tidak terlalu sulit melarang anak agar mereka mau menurut, bukan?
Semoga informasi di atas berguna ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Ini Anjuran dan Larangan Bagi Orang Tua yang Menerapkan Co-Parenting
(*)