Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini viral di Twitter mengenai isu perselingkuhan yang dilakukan seseorang setelah kurang lebih delapan tahun menikah.
Kisah tersebut viral setelah seorang perempuan menulis utas dan memuji sang suami yang sudah mendampinginya.
Bagaimana tidak, pada April 2023 itu pemilik akun @junoaggy memuji kesetiaan dan kebaikan sang suami yang mau mengerjakan tugas-tugas domestik.
Btw kami decided untuk berpisah baik2. I will always love him. And also congrats for the baby on the way ???? https://t.co/0TiydCt6kA
— agi aka duckofyork (@junoaggy) May 8, 2023
Namun belum berselang lama, sekitar awal Mei 2023, pemilik akun tersebut mengaku sudah berpisah secara baik-baik karena sang suami berselingkuh.
Ironisnya, suami berselingkuh dengan perempuan lain yang kini sudah mengandung.
Mengutip dari Kompas.com, terungkap bahwa alasan sang suami berselingkuh salah satunya ialah karena istri terlalu dominan.
Terlepas dari alasan itu, bisa dibilang rata-rata orang yang berselingkuh cenderung menyalahkan pasangan atas perbuatannya.
Entah karena terlalu dominan, sudah tidak menarik lagi, sering marah-marah, dan masih banyak lagi.
Pernahkah kamu berpikir mengapa orang selingkuh malah menyalahkan pasangannya?
Baca Juga: Berkaca dari Virgoun, Ini yang Dirasakan Istri Jika Suami Selingkuh dengan Perempuan di Prostitusi
Kecenderungan Orang yang Selingkuh untuk Berbohong
Pada awalnya, orang yang selingkuh menyangkal perbuatannya dengan berbohong kepada pasangan.
Bukannya meminta maaf, mereka malah akan menyalahkan orang lain, terutama pasangan yang dikhianatinya.
Perilaku seperti ini kemudian berujung pada penyangkalan terus-menerus hingga akhirnya melakukan gaslighting.
Hal ini seperti yang diungkap oleh Robert Weiss Ph.D., pakar klinis pengobatan gangguan keintiman pada orang dewasa dan kecanduan terkait lainnya.
"Orang selingkuh melakukan penyangkalan, mereka membohongi diri mereka sendiri tentang apa yang mereka lakukan," terang Robert Weiss seperti dikutip dari Kompas.com.
"Mereka melakukan ini sebagai cara untuk merasionalisasi dan membenarkan perilaku yang jelas-jelas menyakitkan di dalam pikiran mereka sendiri," imbuhnya.
Robert Weiss menambahkan, dalam beberapa kasus perselingkuhan, orang yang berkhianat kerap melakukan gaslighting.
Gaslighting bisa jadi tindakan penyangkalan paling ekstrem karena ada manipulasi di sana.
Baca Juga: 4 Tanda Adanya Manipulasi dalam Hubungan Suami Istri, Salah Satunya Gaslighting
Hal ini bisa membuat pasangan yang tersakiti justru merasa bersalah dan terganggu kesehatan mentalnya.
"Pasangan yang dikhianati sering kali disalahkan karena keliru memahami situasi, merasa menjadi penyebab pelaku berselingkuh, atau disebut gila," ujar Robert Weiss.
"Bagaimana pun, gaslighting membalikkan masalah perselisihan hubungan dengan menekankan bahwa pasangan yang dikhianatilah yang salah," ucapnya lagi.
Alhasil, pasangan yang dikhianati jadi bertanya-tanya apakah mereka benar-benar salah.
Bahkan orang cerdas pun bisa tertipu dan meragukan dirinya sendiri jika mereka dimanipulasi.
Ini karena gaslighting menyerang sisi emosional yang dampaknya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Namun yang jelas, perselingkuhan tetap salah terlepas dari apa pun yang memicu atau menjadi penyebabnya.
Jika ditambah dengan tindakan penyangkalan dengan gaslighting, pelaku harusnya lebih bersalah jika mereka mau mengakuinya.
Intinya, orang selingkuh menyalahkan pasangan karena tidak mau disalahkan dan ingin membenarkan tindakannya tersebut.
Semoga informasi di atas berguna, ya.
Baca Juga: Termasuk Bentuk Gaslighting, Apa Itu Taktik DARVO dalam Hubungan?
(*)