Parapuan.co - Smartphone sering dijadikan alternatif bagi untuk menenangkan sang buah hati.
Entah ketika anak menangis, merengek, bahkan saat tantrum, smartphone kerap kali disodorkan agar anak diam.
Padahal, smartphone bukan pilihan yang tepat untuk dipakai menenangkan si kecil.
Mengapa demikian dan apa yang sebaiknya dilakukan untuk menenangkan anak jika rewel atau menangis?
Simak uraiannya di bawah ini sebagaimana dilansir dari Very Well Family!
Dampak Menggunakan Smartphone untuk Menenangkan Anak
Dampak penggunaan smartphone untuk menenangkan anak terlihat dalam sebuah studi di University of Michigan yang diterbitkan di JAMA Pediatrics.
Studi tersebut dilakukan dengan mengamati lebih dari 400 orang tua dan anak-anak mereka yang berusia antara 3 dan 5 tahun.
Dari penelitian itu, peneliti mendapati hubungan antara penggunaan perangkat seluler untuk menenangkan anak-anak dengan kemampuan anak mengendalikan diri.
Baca Juga: Tenangkan Diri, Ini 4 Tips Menghadapi Anak Tantrum ala Tasya Kamila
Anak-anak yang diberikan ponsel ketika mereka rewel cenderung mengalami lebih banyak kesulitan jika menghadapi keadaan yang menjengkelkan di masa depan.
Belum lagi jika anak-anak tersebut sudah mengalami masalah seperti hiperaktif dan impulsif, dikatakan bahwa akan lebih sulit untuk bisa menenangkan diri sendiri tanpa ponsel.
Oleh karenanya, para peneliti yang terlibat merekomendasikan untuk melakukan pendekatan penenangan alternatif bagi orang tua dalam menenangkan anak mereka.
Anak Tidak Belajar Menenangkan Diri Sendiri
Amukan dan emosi meluap-luap adalah hal yang umum terjadi pada anak dengan rentang usia 3 hingga 5 tahun.
Namun, jika smartphone dijadikan solusi untuk menenangkan diri mereka, anak jadi tidak belajar untuk menenangkan dirinya sendiri.
Dengan kata lain, anak tidak mempunyai kemampuan self soothing. Padahal ini penting bagi kesehatan mental anak di masa depan.
Oleh sebab itu, penting bagi anak di usia 3-5 tahun diberi waktu untuk bergulat dengan tantangan emosional mereka, tanpa ditenangkan, apalagi menggunakan ponsel.
Pasalnya di usia inilah mereka belajar keterampilan self soothing yang sangat penting untuk menjaga emosinya saat tumbuh dewasa.
Baca Juga: 3 Hotel Staycation di Subang Jawa Barat, Cocok untuk Menenangkan Diri
Hal tersebut disampaikan oleh psikolog Scott Roth, Direktur Klinis di Applied Psychological Services of New Jersey, Amerika.
"Mengalami emosi negatif seperti frustrasi, kemarahan, kesedihan, dan pemulihan adalah sesuatu yang berharga bagi anak untuk dipelajari," terang Scott Roth.
"Itu mempersiapkan mereka untuk kekecewaan berikutnya dan dapat membantu membangun ketahanan emosi," imbuhnya.
Teknik Alternatif untuk Menenangkan Anak
Daripada menggunakan ponsel, cobalah alternatif lain selagi membantu anak meregulasi emosinya ketika sedang marah, sedih, atau kecewa.
Ali Alhassani, seorang dokter anak di Summer Health menyarankan agar orang tua membantu anak mengidentifikasi apa yang dirasakannya terlebih dulu.
"Bantu anak mengidentifikasi apa yang mereka rasakan dan mengapa mereka merasakannya terlebih dahulu," kata Ali Alhassani
"Dengan begitu mereka memahami perasaan mereka, lalu kamu dapat membantu melewatinya dengan teknik seperti pernapasan dalam dan relaksasi," tambahnya.
Misalnya, Kawan Puan bisa mengatakan kalimat seperti: "Ibu lihat kamu sedang marah. Coba tarik napas dulu dan katakan pada ibu bagian tubuh mana yang rasanya tidak nyaman?"
Semisal anak menunjukkan tangannya atau bagian tubuh lainnya, coba bantu mereka meregangkan otot tubuh mereka di bagian tangan tersebut.
Kamu juga bisa membersamai anak menarik napas dan menghembuskan perlahan beberapa kali untuk menenangkan diri.
Jadi, smartphone bukanlah pilihan utama yang bisa kamu gunakan untuk menenangkan anak. Semoga informasi ini berguna, ya.
Baca Juga: Sering Dilakukan Orang Tua, 3 Hal Ini justru Membuat Anak Semakin Tantrum
(*)