"Saya terganggu dengan stigma ini, tetapi meskipun beragama Islam, saya tidak punya pengetahuan yang cukup tentang pesantren. Karena itulah saya membuat film ini, untuk mencari tahu seperti apa sebenarnya kehidupan di pesantren,” ungkap Shalahuddin
Siregar.
Akhirnya, Udin memilih pesantren Pondok Kebon Jambu di Cirebon, yang merupakan pesantren tradisional di Indonesia.
Yang tak kalah menarik, pesantren tersebut dipimpin oleh seorang perempuan, hal yang jarang terjadi di sebuah pondok dengan santri laki-laki dan perempuan.
Film Pesantren sendiri adalah dokumenter yang dibuat untuk mengajak penonton menyelami kehidupan para penghuni Pondok Kebon Jambu Al-Islamy.
Di mana para santri di sana diajak untuk berpikir kritis, menghargai keberagaman, hingga mendukung adanya kesetaraan gender.
Bahkan, film ini akan menunjukkan penggambaran bahwa laki-laki bisa jadi orang yang penuh rasa penasaran, pun dengan perempuan bisa jadi seorang pemimpin.
Banyak nilai-nilai baik yang diajarkan di pesantren, bahwa Islam adalah agama yang baik, sejuk, damai, toleran, moderat, dan merangkul.
Gambaran pesantren dalam sudut pandang berbeda ini lah yang coba dibuka oleh sang sutradara dalam film Pesantren.
Baca Juga: Menyeramkan! Ini Sinopsis Film Evil Dead Rise yang Tayang di Bioskop