Muncul di War Tiket Konser Coldplay Jakarta, Apa Beda Bisnis Jastip dan Calo?

Arintha Widya - Sabtu, 20 Mei 2023
Ilustrasi bedanya jastip dan calo di war tiket Coldplay di Jakarta
Ilustrasi bedanya jastip dan calo di war tiket Coldplay di Jakarta Anna Lee

Parapuan.co - War tiket konser Coldplay di Jakarta pada 15 November mendatang sudah berakhir.

Ada yang bahagia karena berhasil memenangkan peperangan berebut tiket konser Coldplay di Jakarta.

Namun, tak sedikit juga yang sedih dan kecewa karena gagal mendapatkan tiket konser Coldplay di Jakarta.

Terlepas dari war yang berlangsung pada 17 dan 19 Mei 2023, ada yang menarik dari pembelian tiket konser band asal Inggris tersebut.

Yaitu munculnya jastip alias jasa titip beli tiket konser yang banyak dimanfaatkan penggemar yang berhalangan atau tidak dapat ikut war.

Lantas, apa bedanya penyedia jastip dan calo yang biasanya juga marak muncul di musim pembelian tiket konser.

Simak informasi tentang perbedaan antara jastip dan calo sebagaimana dikutip dari Kompas.tv berikut ini!

Maraknya Bisnis Jastip Tiket Konser

Bisnis jastip sebenarnya tidak hanya berlaku untuk tiket konser, tetapi banyak yang memanfaatkan peluang usaha ini melihat mulai ramainya diadakan konser musik.

Baca Juga: Ludes dalam Hitungan Menit, Ini Komentar Lucu Warganet yang Tak Kebagian Tiket Konser Coldplay di Jakarta

Sebelum Coldplay, bisnis jastip tiket konser juga muncul saat grup Kpop semisal Suga BTS hingga Red Velvet mengumumkan pertunjukan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Secara umum, sistem kerja jastip tiket konser ini adalah dimana penyedia jasa membelikan tiket untuk pelanggan dengan komisi atau fee tertentu.

Penggemar harus membayar sesuai kelas kursi yang diinginkan, ditambah dengan komisi jastip.

Biasanya, fee akan semakin mahal jika harga tiket yang dipesan juga semakin tinggi.

Beda Jastip dengan Calo

Pemilik bisnis jastip Gureumshop, Shanti menjelaskan bahwa usaha miliknya mempunyai aturan.

Yaitu aturan dalam seberapa banyak slot tiket yang bisa dijual.

Pihaknya menyebut, hal ini membuat bisnis jastip berbeda dengan calo tiket konser.

"Saya percaya para jastip mengurus pesanan dengan sistem end to end," ujar Shanti.

Baca Juga: Tips Beli Tiket Konser Lewat Jastip, Waspada Supaya Nggak Ketipu

 

"Kami benar-benar mengurus hingga tiket bisa dijadikan tiket fisik untuk para pemesan. Jelas kami berbeda dengan calo," imbuhnya.

Shanti sendiri menetapkan komisi berkisar antara Rp250.000 hingga Rp500.000.

Sementara itu, calo bisa saja menetapkan harga yang jauh lebih tinggi, bahkan berkali lipat dari harga tiket asli.

Namun demikian, pandangan masyarakat mengenai jastip dan calo bisa dibilang hampir sama.

Hal tersebut disampaikan oleh Nandari, seorang penggemar musik Kpop yang sudah berpengalaman dalam war tiket konser.

Menurutnya, jastip dan calo sama-sama menjual tiket di luar harga resmi dengan harga yang lebih mahal.

Untuk itu, Nandari sendiri tidak pernah menggunakan jasa titip, apalagi membeli tiket dari calo.

"Sejujurnya jastip cuma bahasa halusnya calo, sih. Kalau zaman sekarang jastip bantuin war, kalau calo jualan pas D-day," tutur Nandari.

Meski begitu, semua adalah pilihan penikmat musik apakah membeli tiket sendiri, lewat jastip, atau beli dari calo sebagai alternatif terakhir.

Kawan Puan sendiri lebih suka war sendiri atau minta bantuan jastip, nih?

Yuk share pengalaman dan pandanganmu soal fenomena ini di kolom komentar yah.

Baca Juga: 6 Tips War Tiket Konser Coldplay di Jakarta, Jangan Telat Buka Website

(*)

Sumber: Kompas.tv
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Dobrak Stigma, Logina Salah Kontestan Pertama Miss Universe dengan Vitiligo dan Status Ibu