Parapuan.co - Hari Preeklamsia sedunia diperingati setiap 22 Mei, Kawan Puan.
Hari ini (22/5/2023) bertepatan dengan Hari Preeklamsia Sedunia, ada beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang penyakit tersebut.
Adanya perayaan Hari Preeklamsia sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran tentang preeklamsia dan tanda-tanda bahaya agar komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa ibu dan anak bisa diminimalisir.
Untuk lebih lengkapnya, berikut artikel terkait preeklamsia yang dirangkum dari berbagai sumber:
Apa itu Preeklamsia?
Dari laman Kemkes, preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang cukup berisiko.
Kondisi ini rentan dialami oleh ibu hamil dengan riwayat darah tinggi.
Perempuan dengan preeklamsia sangat rentan mengalami tekanan darah tinggi, protein dalam urine mereka, pembengkakan, sakit kepala dan penglihatan kabur.
Ini juga dapat memengaruhi organ lain dalam tubuh dan berbahaya bagi ibu juga janin yang sedang berkembang.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kematian, Waspadai Penyebab dan Faktor Risiko Preeklamsia pada Ibu Hamil
Melansir dari laman Mayo Clinic, gejala yang ditimbulkan dari preeklamsia adalah tekanan darah tinggi, proteinuria, hingga tanda-tanda kerusakan ginjal atau organ lainnya.
Adapun tanda-tanda lain dari preeklamsia yang patut diwaspadai yakni:
- Kelebihan protein dalam urin (proteinuria) atau tanda-tanda lain dari masalah ginjal.
- Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
- Peningkatan enzim hati yang menunjukkan masalah hati.
- Sakit kepala yang cukup parah.
- Perubahan penglihatan, termasuk kehilangan penglihatan sementara, penglihatan kabur atau sensitivitas cahaya.
Baca Juga: Agar Tak Seperti RA Kartini, Ini Cara Mencegah dan Mengurangi Risiko Preeklamsia
- Sesak napas, disebabkan oleh cairan di paru-paru.
- Nyeri di perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan
- Mual atau muntah.
Gejala Preeklamsia Berat
Di sisi lain, ada gejala lain yang muncul ketika seseorang mengalami preeklamsia berat.
Melansir dari laman Cleveland Clinic, gejala tersebut ialah:
- Hipertensi darurat (tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih tinggi).
- Penurunan fungsi ginjal atau hati.
- Cairan di paru-paru.
- Kadar trombosit darah rendah (trombositopenia).
- Produksi urin berkurang.
Kawan Puan, itu tadi berbagai gejala yang ditunjukkan apabila ibu hamil mengalami preeklamsia.
Jadi, waspadai tanda-tanda di atas dan segera lakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Mengenal Preeklamsia, Komplikasi yang Sebabkan RA Kartini Meninggal Usai Melahirkan
(*)