Istilah tersebut berkembang pada tren penjualan di media sosial, khususnya untuk pemasaran.
Vonny menjelaskan bahwa community commerce merupakan bagian dari social commerce.
Aktivitas ini didorong oleh kreator yang melakukan pemasaran dari mulut ke mulut.
"Community commerce sebuah social commerce yang didorong oleh kreator yang melakukan pemasaran dari mulut ke mulut atau word of mouth," kata Vonny.
Vonny menambahkan, salah satu platform media sosial yang menerapkan community commerce adalah TikTok.
Pelaku community commerce merujuk pada mereka yang menggabungkan konsep penjualan dengan entertainment.
"TikTok ada di persimpangan antara commerce, konten yang menghibur, dan komunitas," imbuh Vonny.
"Di situ, sebuah konten organik bisa menjadi trending secara cepat dan menciptakan permintaan secara global," terangnya lagi.
Di dalam community commerce, pelaku usaha tidak hanya mengutamakan konten produk yang langsung bisa dijual.
Baca Juga: Cara Dapat Uang dari TikTok Affiliate sebagai Penjual vs Kreator Konten