Parapuan.co - Kanker ovarium menjadi salah satu penyakit yang rentan dialami oleh perempuan.
Kanker ovarium adalah jenis kanker yang muncul di jaringan ovarium atau indung telur perempuan.
Hal yang harus bikin Kawan Puan waspada adalah fakta kalau kanker ovarium bisa menyerang perempuan tanpa memandang usia.
Apa Faktor Risiko Kanker Ovarium?
Bicara tentang kanker ovarium, ada berbagai faktor risiko yang mungkin menjadi penyebab munculnya penyakit ini.
Dalam webinar online "Kampanye 10 Jari: Jangan Abai, Kenali Gejala Awal dan Faktor Risiko Kanker Ovarium" pada Sabtu, (27/5/2023), dr. Toto Imam Soeparmono, SpOG, K.Onk, MH, Dokter Spesialis Ginekologi Onkologi, menyampaikan beberapa faktor risiko kanker ovarium:
- Perempuan lanjut usia
- Angka kelahiran yang rendah
- Riwayat kanker ovarium pada keluarga.
Baca Juga: Sering Dialami Perempuan, 4 Gejala Ini Bisa Jadi Tanda Kanker Ovarium
- Gaya hidup buruk
- Riwayat kista
- Mutasi genetik.
Seperti yang telah disebutkan, kanker ovarium dapat bersifat genetik atau diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
"Kanker ovarium dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya," jelas dr. Toto Imam Soeparmono.
"Terutama jika ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker ovarium atau kanker lainnya seperti kanker payudara, prostat, kolorektal, maupun kanker rahim," lanjutnya.
Oleh karena itu, Kawan Puan harus mendeteksi faktor risiko kanker ovarium ini dari riwayat kesehatan keluarga, apakah ada yang pernah menderita kanker atau tidak.
Tidak Menunjukkan Gejala Spesifik
Baca Juga: Jadi Penyintas Kanker Ovarium, Shahnaz Haque Ungkap Pentingnya Kampanye 10 Jari
Tidak seperti jenis kanker lainnya, kanker ovarium tidak menunjukkan tanda-tanda spesifik di stadium awal.
Bahkan dr. Toto menyebut jika jenis kanker satu ini menjadi tantangan terbesar para dokter onkologi.
"Penyakit ini menjadi tantangan terbesar bagi para ahli onkologi ginekologi karena tidak menunjukkan gejala yang spesifik pada stadium awal, melainkan baru menunjukkan gejala pada stadium lanjut di mana sel kanker telah menyebar ke organ lain," terangnya.
Melakukan Deteksi Sejak Dini
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk melakukan deteksi sejak dini, termasuk mengenali risiko dan gejala awalnya.
Kamu juga perlu melakukan pemeriksaan genetik secara rutin jika keluarga ada yang memiliki riwayat kanker ovarium atau payudara.
Dokter Feddy, Medical Director AstraZeneca Indonesia, menambahkan jika pasien kanker ovarium membutuhkan penanganan medis sejak dini.
"Untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik, pengobatan kanker ovarium membutuhkan tindakan dan penanganan medis sejak dini," jelas dokter Feddy.
Nah Kawan Puan, itu tadi berbagai hal yang perlu kamu tahu tentang kanker ovarium.
Jadi, deteksi gejalanya lebih awal ya, Kawan Puan!
Baca Juga: Jenis Diet untuk Bantu Turunkan Risiko Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
(*)