Hal tersebut Bai Soemarlono wujudkan melalui permainan struktur, akurasi teknik potong dan lipit asimetri dengan style pakaian berlibur yang santai tapi modis.
Kendati demikian, koleksi ini cenderung versatile untuk dipadupadankan dan dikenakan dalam berbagai macam occasion, mulai dari untuk bekerja maupun berlibur.
Diceritakan juga oleh sang desainer kepada PARAPUAN bahwa koleksi ini sengaja dirancang unisex agar lebih inklusif.
Namun, nyawa inklusivitas tersebut juga terwujud dari koleksi Pelesir yang tak hanya bisa dikenakan oleh mereka yang muda, tapi juga berusia matang hingga remaja.
“Jadi banyak outer, banyak celana pendek, celana panjang, shirt sampai jacket. Dress ada tapi enggak banyak. Jadi (style) yang bisa dipakai perempuan laki,” jelas Bai.
Ia juga menjelaskan bahwa total ada sekitar 40-an lebih article yang tersedia dalam koleksi Pelesir ini yang tersedia secara terbatas.
“(Masing-masing article) ada yang kita buat dua sampai tiga baju,” tambahnya lagi.
Selain itu, pemilihan warna-warna pada koleksi Pelesir pun didominasi oleh nuansa monokromatik yang memadukan hitam dan abu-abu.
Baca Juga: Angkat Kain Tenun NTT, Karya Temma Prasetio akan Berlenggang di Dubai Fashion Week 2023