Parapuan.co - Kawan Puan pencinta musik Indonesia mungkin sudah tak asing dengan Lokananta.
Lokananta merupakan perusahaan rekaman dan studio rekaman pertama di Indonesia yang berada di Kota Solo, Jawa Tengah.
Selain itu, Lokananta juga menjadi pabrik piringan hitam, CD, dan kaset milik negara yang legendaris.
Lokananta juga telah merilis ribuan karya dari para sebiman besar musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Buby Chen, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Salimun, hingga Ki Narto Sabdo.
Sudah eksis sejak 66 tahun lalu, Lokananta telah mengarungi berbagai peristiwa dan masa jayanya.
Hingga akhirnya mulai mengalami periode kebangkrutannya pada era'90-an hingga awal 2000-an. Lokananta pun sempat terbengkalai dan mulai dilupakan.
Banyak upaya dilakukan untuk membangkitkan kembali Lokananta. Termasuk dengan hadirnya para pesohor dan musisi papan atas yang melakukan rekaman di Lokananta, di antaranya mendiang Glenn Fedly, Efek Rumah Kaca, White Shoes and the Couples Company, Shaggydog, The Hydrant, Didi Kempot, hingga Slank.
Aspirasi para musisi selama lebih dari satu dekade belakangan ini pun akhirnya mendapatkan respons positif dari para pemangku kepentingan, di mana Kementerian BUMN, Denaraksa-PPA, Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkot Surakarta yang bersinergi untuk merevitalisasi Lokananta.
Baca Juga: Intip Rundown Festival Lokananta 2023 Hari Pertama, 3 Juni 2023
"Sebagai studio rekaman pertama di Indonesia yang merupakan 'Titik Nol' musik Indonesia, Lokananta memiliki nilai historis yang tinggi, memiliki intellectual property hasil karya anak bangsa, dan merupakan cagar budaya yang harus kita jaga. Lokananta sempat menjadi studio rekaman terbesar yang mengalami masa kejayaannya pada tahun 1970-1980, sampai akhirnya terbengkalai sejak tahun 1990-an. Oleh karena itu, Kementerian BUMN memandang perlu untuk melakukan revitalisasi Lokananta," ungkap Yadi Jaya Ruchandi, Direktur Utama Danareksa, saat acara Press Conference Festival Lokananta, Jumat (2/6/2023).
Memiliki luas 2,1 hektar di pusat Kota Surakarta, Lokananta kini tampil dengan wajah barunya setelah selesai direvitalisasi dalam kurun waktu enam bulan belakangan.
"Kami memastikan bahwa project ini dilaksanakan dengan proses bisnis yang feasible, sehingga Lokananta dapat sustainable dengan berfokus pada lima pilar bisnis: museum/galeri, studio rekaman, arena pertunjukan/amphitheater, area F&B (food and beverage), dan galeri UMKM," kata Yadi.
Untuk menjalankan lima pilar bisnis tersebut, Lokananta yang baru berkolaborasi dengan M Bloc Group sebagai operator.
"Lokananta baru memiliki visi untuk Creative & Commercial Hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM lokal, sehingga dapat memberikan dampak sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia," jelas Wendi Putranto, CEO Lokananta di acara yang sama.
"Visi tersebut akan diwujudkan dengan enam misi Lokananta, yaitu (1) Destinasi cagar budaya musik Indonesia, (2) Pertunjukan kesenian usaha sebagai hubungan masyarakat, (3) Melestarikan dan mengembangkan aset-aset seni budaya dalam bidang musik, (4) Ruang kreatif publik bagi kegiatan komunitas dan umum, (5) Pusat pengembangan talenta kreatif, (6) Pemberdayaan sekaligus pembinaan bisnis UMKM," tambah Wendi.
Baca Juga: Ada Project Pop dan Kla Project, Ini Line Up Festival Lokananta 2023
Wendi juga menjelaskan bahwa Lokanata dibuka untuk masyarakat umum.
Kamu dapat dikunjungi secara gratis di area tenant UMKM dan arena pertunjukan, yang buka pada jam 10.00-22.00 WIB.
Nantinya akan ada 25 tenant UMKM dan UKM yang telah terkurasi, baik itu tenant F&B, cinderamata, maupun produk-produk kriya.
Di antaranya yang sudah terlihat buka ada Loske Service, Sawahita, dan Filosofi Kopi untuk tenant F&B.
Serta ada Matalokal untuk tenant cinderamat dan produk kriya. Di sini kamu juga bisa menjajal menggunakan mesin tenun.
Selain itu, kamu juga bisa mampir berfoto bersama teman atau kekasih di photobox.
Baca Juga: Festival Lokananta 2023: Jadwal, Bintang Tamu, dan Harga Tiketnya
Sedangkan bagian museum dan galeri bisa Kawan Puan kunjungi dengan biaya masuk Rp25.000 per orang.
Kamu bisa melihat pameran karya seni instalasi arsip Lokananta, yang buka jam 10.00-17.00 WIB.
Ada pula perpustakaan musik di area Lokananta Galeri, yang diharapkan menjadi perpustakaan musik terlengkap di Indonesia.
Pembukaan kembali Lokananta dengan wajah barunya ini pun mendapatkan dukungan penuh dari Pemkot Surakarta, di mana Lokananta menjadi salah satu dari 17 Prioritas Pembangunan Kota Surakarta, seperti diungkapkan oleh Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
"Lokananta adalah salah satu landmark Kota Solo sekaligus titik nol musik Indonesia yang menjadi salah satu Prioritas Pembangunan Kota Surakarta.
"Semoga partisipasi dari musisi, komunitas, dan ekosistem kesenian, serta UMKM di Lokananta dapat memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian Kota Solo dan sekitarnya. Ke depannya, Lokananta yang merupakan salah satu landmark Kota Surakarta diharapkan dapat menjadi destinasi wisata berbasis musik bagi masyarakat Indonesia," ujar Gibran.
Dalam setahun ke depan, Lokananta akan melaksanakan berbagai program.
Sederet program tersebut di antaranya adalah rekaman dan syuting video band legendaris Godbles, sejumlah pameran di Galeri Lokananta, kolaborasi bersama komunitas kreatif Solo, dan berbagai showcase di Studio Lokananta.
Festival Lokananta 2023 yang digelar selama dua hari, 3-4 Juni 2023 ini akan menadai dibukanya kembali Lokananta.
Festival Lokananta 2023 ini menjadi tanda kembalinya studio rekaman pertama di Indonesia sebagai sentra kreavitas musisi, seniman, dan UMKM.
Masyakarat umum bisa mulai mengunjungi Lokananta secara terbuka pada Senin, 5 Juni 2023.
Baca Juga: Cara Reservasi dan Peraturan Berkunjung ke Taman Pracima Tuin
(*)