Parapuan.co - Jerawat tak hanya muncul saat remaja, melainkan bisa timbul juga ketika menopause.
Apabila suatu saat nanti Kawan Puan menopause dan ada jerawat muncul, hal itu merupakan normal.
Bertepatan dengan Acne Awareness Month di bulan Juni ini, penyebab umum jerawat menopause seperti dilansir dari healthnews.com ialah fluktuasi hormon.
Penurunan kadar estrogen dan hormon androgen yang dihasilkan lebih tinggi dapat menyebabkan jerawat.
Saat menopause, jerawat bisa muncul di bagian bawah wajah, bukan di dahi dan hidung saja.
Lantas, kenapa bisa muncul jerawat setelah usia 40 tahun?
Selain mood swings dan hot flashes,perempuan yang menopause juga bisa mengalami perubahan kulit.
Saat perempuan mendekati menopause, beberapa kondisi seperti di bawah mungkin akan dialami:
- Kulit mulai kehilangan elastisitasnya.
Baca Juga: Ini Pengobatan untuk Mengatasi Acne Vulgaris Berdasarkan Tingkat Keparahannya
- Kadar kolagen menurun.
- Pori-pori tampak lebih besar.
Selain itu, ada pula berbagai faktor lain yang dapat memicu jerawat menopause, seperti stres, genetika, serta perubahan pola makan dan gaya hidup.
Perlu dipahami pula bahwa hormone replacement therapies (HRT) untuk menopause dapat menyebabkan kulit pecah.
Cara Mengatasi Menopausal Acne
Hendaknya dipahami bahwa seringkali jerawat menopause bersifat sementara dan hilang begitu kadar hormon seimbang.
Jika jerawat terus berlanjut, mungkin sudah waktunya menemui dokter kulit tentang rencana perawatan.
Biasanya dokter kulit dapat merekomendasikan pengobatan oral untuk menyeimbangkan hormon, seperti:
Baca Juga: Ini Pengobatan untuk Mengatasi Acne Vulgaris Berdasarkan Tingkat Keparahannya
- Kontrasepsi oral.
- Obat anti-androgen.
- Krim topikal untuk pengobatan.
Ada berbagai jenis pilihan pengobatan untuk jerawat menopause:
- Perawatan topikal yang dapat terdiri dari retinoid topikal, asam salisilat, antibiotik topikal, benzoil peroksida, atau kombinasi benzoil peroksida dan antibiotik topikal.
- Terapi penggantian hormon (HRT) yang sebaiknya dikonsultasikan secara mendalam.
Bagi sebagian orang, HRT bukanlah pilihan terbaik jika ada faktor risiko pribadi seperti riwayat kanker payudara, penyakit jantung, maupun hati.
- Pengobatan lainnya seperti terapi cahaya, vitamin C topikal, atau chemical peel.
Penting untuk dipahami, meskipun pencegahan jerawat mungkin tidak dapat dilakukan karena fluktuasi kadar hormon yang merusak tubuh perempuan menopause, tapi ada kebiasaan sehat untuk mengatasi jerawat.
Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat antara lain cuci muka, mengurangi stres, mengatur pola makan sehat, dan menghindari paparan sinar matahari.
Baca Juga: 5 Daftar Bahan Aktif yang Bantu Atasi Jerawat, Tak Perlu Pakai Resep
(*)