Parapuan.co - Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan meningkatnya konsumsi daging anjing.
Beberapa mungkin menilai mengonsumsi daging anjing menjadi hal yang wajar, namun ada pula yang memiliki pendapat sebaliknya.
Terlepas dari hal tersebut, tahukah kamu apa risiko kesehatan jika makan daging anjing?
Perlu Kawan Puan ketahui bahwa konsumsi daging anjing di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi.
Hal ini didukung dengan banyaknya warung-warung RW (Rintek Wuuk) di beberapa wilayah.
Bagi yang masih asing, Rintek Wuuk merupakan istilah bahasa Manado yang berarti "bulu halus" atau sebutan lain untuk anjing.
Di wilayah Yogyakarta dan Solo, masakan daging anjing ini memiliki istilah lain yakni sate jamu dan sengsu.
Akun Twitter @gregorius_6 membagikan sebuah akun Instagram yang mengonsumsi RW.
Ia bahkan terang-terangan menyebut RW menjadi makanan favoritnya.
Sekali² bikin viral org dongok!!
*Biar ada efek jera buat yg lain!!
Pet is not food!!@PartaiSocmed @piyopikavet @BobbyIrwanda @tunnov pic.twitter.com/lwklfkGYne
— ???? (@gregorius_6) June 19, 2023
Baca Juga: Viral di TikTok Anak di NTT Meninggal Karena Rabies, Ini 10 Gejalanya
Selain banyaknya warung-warung RW, beberapa bahkan percaya jika mengonsumsi daging anjing dapat meningkatkan stamina dan gairah seksual.
Padahal jika dilihat dari segi kesehatan, makan daging anjing menjadi hal yang tidak disarankan.
"Anjing adalah bukan hewan konsumsi melainkan hewan kesayangan, pemburu, dan penjaga," kata Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Intitute Pertanian Bandung, drh Supratikno seperti dilansir dari Kompas.com.
Pernyataan drh Supratikno ini juga didukung oleh Prof Ali Agus, Guru Besar Fakultas Perternakan Universitas Gadjah Mada.
"Anjing tidak termasuk kategori sebagai hewan ternak penghasil daging, sehingga tidak layak secara etis dan moral dijadikan sebagai sumber daging," jelas Prod Ali Agus.
Benarkah Makan Daging Anjing Bisa Terkena Rabies?
Anjing menjadi hewan yang kerap dikaitkan dengan penyakit rabies.
Bahkan beberapa waktu terakhir, banyak anak-anak yang digigit anjing rabies dan berakhir meninggal dunia.
Baca Juga: Pencegahan Rabies dan Pentingnya Vaksinasi Hewan, Boehringer Ingelheim Berikan Vaksin Gratis
Oleh karena itu, tak sedikit yang percaya bahwa dengan mengonsumsi daging anjing seseorang bisa mengalami rabies.
Kenyataannya tidak demikian, malahan mengonsumsi daging anjing dapat memicu masalah kesehatan yang lebih kompleks termasuk potensi bakteri yang menjangkit manusia.
Melansir dari laman Grid Health, Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru mengatakan bahwa rabies hanya ditularkan melalui air liur saja.
"Rabies itu ditularkan melalui air liur, tidak yang lain. Lalu masuknya dari luka atau aliran darah, bukan aktif dalam saluran pencernaan," ujarnya.
Di sisi lain, Doni menyebut bahwa ada banyak sekali bakteri yang dalam daging anjing yang berhaya bagi manusia jika dikonsumsi.
"Namun terkait konsumsi, pada daging anjing banyak sekali potensi bakteri yang bisa menjangkit manusia. Termasuk salah satunya bakteri salmonella dan coli, belum lagi cacingan," jelasnya lagi.
Menyebabkan Infeksi Parasit
Dilansir dari laman Kompas.com, mengonsumsi daging anjing diketahui bisa meningkatkan risiko infeksi parasit seperti E.Coli dan Salmonella.
Daging anjing juga bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri seperti antraks, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis.
Baca Juga: 3 Cara Mencegah Kucing Peliharaan agar Tidak Terinfeksi Rabies
Infeksi bakteri tersebut dapat menyebar melalui daging ke manusia.
Bakteri penyebab kolera juga mudah disebarkan dan berkembang melalui proses transportasi massal dan pembantaian anjing untuk dikonsumsi.
Risiko Trikinosis
Anjing juga rentan bersentuhan dengan tikus atau kotoran yang membuat mereka menelan parasit trikinosis.
Trikinosis merupakan parasit zoonosis yang ditularkan dari anjing ke manusia melalui konsumsi daging yang terinfeksi.
Ketika parasit ini berada di tubuh manusia, mereka bisa menyebabkan peradangan pembuluh darah yang memicu pendarahan di dasar kuku dan mata.
Lebih parahnya, infeksi ini bisa berisiko menyebabkan kelemahan otot yang parah.
Sementara jika tidak segera ditangani, trikonosis bisa berakibat sangat fatal.
Kawan Puan, itu tadi beberapa risiko dan bahaya makan daging anjing untuk kesehatan.
Untuk itu, pertimbangkan ini ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Catat! Berikut Ini 5 Cara Pencegahan agar Tidak Terinfeksi Virus Rabies
(*)