Parapuan.co - Meski masih didominasi oleh laki-laki, dunia aviasi Indonesia memiliki semakin banyak pilot perempuan.
Salah satunya adalah Mellisa Anggiarti, pilot perempuan yang belakangan kerap menggaungkan gerakan-gerakan untuk menghadirkan ruang aman bagi pilot pereempuan di dunia aviasi.
Hal tersebut juga ia sampaikan saat menjadi bintang tamu Podcast Cerita Parapuan Episode 37 belum lama ini.
Kepada PARAPUAN, pilot kelahiran Jakarta ini menjelaskan bahwa dominasi laki-laki di dunia aviasi masih memunculkan diskriminasi dan tindakan pelecehan.
Bias genderlah yang melatarbelakangi tindakan pelecehan yang juga pernah dialami langsung oleh Mellisa pada masa-masa awal terjun sebagai pilot.
Hal itulah yang membuat Mellisa dan rekan-rekan perempuan sesama pilot untuk menginisiasi sebuah gerakan yang diberi nama Respectful Workplace.
Apa Itu Respectful Workplace?
Inisiasi mengenai Respectful Workplace muncul setelah adanya Surat Edaran (SE) dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pada 2022 lalu.
"Aku sama temen-temen kemarin kita menginisiasi gerakan respectful workplace policy," terang Mellisa Anggiarti.
Baca Juga: Simak! Ini 3 Hal yang Perlu Dipersiapkan Perempuan untuk Jadi Pilot
"Itu sebenarnya dari SE BUMN, yang kita sedang usahakan untuk mengimplementasikan di dunia aviasi," tambahnya.
Di surat edaran tersebut, terdapat informasi mengenai definisi diskriminasi, perundungan, pelecehan, dan sebagianya yang lebih luas cakupannya.
Terdapat juga penjelasan bahwa kekerasan seksual bukan hanya terbatas pada fisik, tetapi juga bisa secara verbal.
"Karena di situ ada definisi-definisinya, diskriminasi itu apa, perundungan, dan pelecehan, dan itu lebih luas," tutur Mellisa.
"Ada penjelasan bahwa pelecehan itu enggak cuma fisik dan menyerang bagian-bagian tubuh yang sensitif saja," ujarnya lagi.
Adapun yang terpenting, di dalam surat edaran yang dimaksud Mellisa, kekerasan seksual merujuk pada unsur-unsur seksualitas yang tidak dikehendaki.
Pihaknya bersama para pendukung gerakan Respectful Workplace kini tengah mengusahakan agar regulasi mengenai tindakan bias gender dapat disosialisasikan dunia aviasi secara umum.
Pasalnya, sejauh ini baru terbatas pada maskapai Garuda Indonesia saja yang merupakan BUMN.
Dengan adanya sosialisasi ke semua maspakai penerbangan, diharapkan para pekerja di dunia aviasi dapat saling menghargai dan menjaga sikapnya.
Baca Juga: TNI hingga Pilot, Ini Beberapa Profesi Maskulin yang Dilakukan Perempuan
Ruang Aman Impian di Dunia Aviasi
Lebih lanjut, sebagai pilot perempuan yang masih menjadi minoritas, Mellisa Anggiarti mengharapkan bisa terciptanya sebuah ruang aman di dunia aviasi.
Di Podcast Cerita Parapuan Episode 37, ia menerangkan bahwa ruang aman adalah tempat yang di dalamnya ada orang-orang dengan pemahaman sama tentang apa itu saling menghargai.
"Jadi di situ ada orang-orang yang punya pemahaman yang sama tentang apa itu kekerasan seksual, diskriminasi, perundungan, dan sebagainya," ucap Mellisa.
"Lalu orang-orang yang punya satu pemahaman ini dinaungi oleh suatu SOP, supaya tahu batasannya, kalau melewati batasan apa sanksinya," imbuhnya.
Mellisa mengatakan, SOP tidak hanya dapat menjerat pelaku dengan sanksi.
Akan tetapi juga harus memberikan perlindungan terhadap korban yang mengalami kekerasan.
Dengan adanya SOP tersebut pun akan menciptakan ruang aman yang baik bagi semua pilot perempuan.
Untuk lebih jelasnya, Kawan Puan bisa menyaksikan Podcast Cerita Parapuan Episode 37 bersama Mellisa Anggiarti berikut ini:
Baca Juga: Tantangan Pilot Perempuan di Dunia Aviasi yang Didominasi Laki-Laki
(*)