Diingatkan oleh Dr. Bowe, jika kita menggunakan pisau cukur terlalu lama, maka akan semakin besar kemungkinan alat tersebut menyimpan bakteri.
"Dan mencukur dengan pisau berisi bakteri dapat menyebabkan benjolan merah kecil pada kulitmu," katanya.
Bakteri juga dapat menyelinap ke dalam tubuh kita, karena mencukur menghasilkan torehan kecil di kulit.
"Bukaan itu memungkinkan bakteri masuk dan menyebarkan infeksi," ujar Dr. Bowe lagi.
Hal ini sangat umum terjadi pada ketiak dan area bikini, karena di area ini kulit paling tipis dan rambut sangat kasar.
Artinya alat cukur dengan pisau tumpul dapat mengenai kulit yang rapuh, yang menyebabkan robekan dan iritasi.
Dr. Bowe pun juga memberikan tips agar membuat alat cukur lebih tahan lama.
"Jaga agar silet tetap tajam dengan menyimpannya di tempat yang bersih dan kering setelah digunakan," kata Dr. Bowe.
Jadi pasca penggunaan alat cukur, pastikan Kawan Puan jangan menyimpannya di kamar mandi yang lembap.
Baca Juga: Punya Rambut Tipis di atas Bibir? Jangan Dicukur dengan Pisau Cukur
Setelah digunakan, langsung dikeringkan dan taruh di tempat yang tidak terlalu beruap.
Cara ini bisa membantu mencegah pertumbuhan bakteri di antara bilah alat cukur.
"Penting juga untuk membilas pisau cukurmu setelah bercukur," kata Dr. Bowe.
Karena jika tidak, sabun dan krim cukur akan mengering di sela-sela pisau, membuatnya kusam dan mudah karatan.
Kawan Puan juga bisa membeli alat cukur wanita di tautan berikut ini, dan jangan lewatkan kesempatan mendapatkan maksimal cashback Rp75 ribu dengan menggunakan kode voucher Shopee SHP07NU5PX5, yang berlaku hingga 16 Juli 2023.
(*)