Parapuan.co - Di Hari Raya Iduladha, kadang-kadang kita menyaksikan orang tua mengajak anaknya menyaksikan penyembelihan hewan kurban.
Meski Hari Raya Iduladha 1444 yang jatuh pada 10 Zulhijah atau 29 Juli 2023 sudah berlalu, tapi penyembelihan hewan kurban masih bisa dilakukan hingga 13 Zulhijah 1444 atau tanggal 2 Juli 2023.
Jika di dekat tempat tinggal Kawan Puan belum ada penyembelihan hewan kurban, masih ada waktu Sabtu (1/7/2023) dan Minggu (2/7/2023) besok.
Bila hendak mengajak anak, kamu harus paham dulu apakah boleh mengajak si kecil menyaksikan penyembelihan hewan kurban?
Terlebih di saat sebagian orang dewasa saja ada yang tidak tega, takut, dan mungkin trauma usai melihat hewan kurban disembelih.
Lantas, apa dampak mengajak anak, terutama yang masih usia dini di bawah lima tahun menyaksikan penyembelihan hewan kurban?
Psikolog dan muslim mental health educator Silmy Risman mengungkap mengenai hal tersebut melalui akun Instagram pribadinya.
Silmy Risman menyampaikannya melalui sebuah video sekaligus menyertakan keterangan singkat sebagai caption.
Bolehkah Ajak Anak Lihat Penyembelihan Hewan Kurban?
Baca Juga: Bolehkah Mengajak Anak Nonton Konser Musik? Pertimbangkan Dulu Hal Ini
Berbicara mengenai boleh tidaknya, Silmy Risman menegaskan bahwa anak usia dini tidak boleh diajak menyaksikan penyembelihan hewan kurban.
"Jangan bawa anak-anak untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban," tutur Silmy Risman.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan anak belum paham betul tentang alasan hewan-hewan kurban disembelih.
"Otak anak belum mampu membedakan mana yang realistis dan kenapa ini terjadi," imbuh Silmy.
"Anak-anak kecil itu tidak paham alasan kita berkurban dan tujuan pengorbanan kita," terangnya lagi.
Ia juga menerangkan, anak usia dini tidak bisa dipaksa untuk memahami hal yang memang belum siap mereka terima, dalam hal ini penyembelihan hewan kurban.
Lebih dari itu, Silmy Risman juga menilai orang tua perlu mempertimbangkan hal lain.
Salah satunya bahwa anak adalah peniru ulung, dan peristiwa menakutkan seperti penyembelihan hewan tak baik disaksikan.
"Melihat hal yang sangat-sangat menakutkan seperti itu, mereka jadi bisa meniru perlakuan itu," ungkap Silmy.
Baca Juga: Anak Kecanduan Internet dan Game Online, Sebetulnya Salah Siapa?
Dampak Jika Anak Melihat Hewan Kurban Disembelih
Silmy Risman menambahkan pula bahwa menyaksikan "adegan" penyembelihan bisa sama dampaknya dengan ketika anak melihat kekerasan.
Hal ini bisa meningkatkan kekerasan dan tindakan agresif dari seorang anak.
"Mereka bisa lebih kasar sama orang-orang sekitarnya, adik dan kakaknya, bahkan kucing yang ada di dekat rumah," kata Silmy mencontohkan.
Tak cukup sampai di situ, menyaksikan penyembelihan hewan kurban juga dapat meninggalkan trauma dan pengalaman buruk bagi anak.
Akibatnya, anak-anak lebih berisiko mengalami gangguan kecemasan atau trauma yang akhirnya menjadi mimpi buruk atau dampak lainnya.
Apabila anak terlanjur menyaksikan penyembelihan hewan kurban, pantau perilakunya dan segera datangi psikolog klinis atau psikolog anak bila ada yang tidak biasa di keseharian mereka.
Kiranya, itulah pendapat psikolog mengenai boleh atau tidaknya anak diajak menyaksikan penyembelihan hewan kurban.
Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan Kawan Puan.
Baca Juga: Terbawa Sampai Dewasa, Ini Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Trauma
(*)