Waspada, 3 Masalah Kesehatan yang Muncul karena Digigit Tikus

Saras Bening Sumunar - Rabu, 12 Juli 2023
Bahaya digigit tikus untuk kesehatan.
Bahaya digigit tikus untuk kesehatan. Freepik.com/wirestock

Parapuan.co - Keberadaan tikus di rumah menjadi hal yang mengganggu bahkan berbahaya. Terlebih jika tikus sampai menggigitmu.

Beberapa orang mungkin menganggap jika digigit tikus bukan menjadi masalah besar.

Nyatanya, ada berbagai efek kesehatan ketika seseorang digigit tikus.

Ketika seseorang digigit tikus, mereka akan merasakan sensasi seperti dicubit.

Namun cubitan ini dapat mengeluarkan darah dan meninggalkan luka tusukan tunggal.

Meskipun reaksi yang ditunjukkan setiap orang berbeda, gigitan tikus juga berpotensi menyebabkan infeksi bakteri atau virus.

Dilansir dari laman Kompas.comberikut efek samping digigit tikus seperti:

1. Deman Gigitan Tikus

Deman gigitan tikus atau rat-bite fever (RBF) menjadi efek yang dirasakan seseorang ketika digigit tikus.

Baca Juga: Bikin Gaduh, Begini 4 Cara Mengusir Tikus yang Sembunyi di Loteng

Hal ini terjadi karena adanya infeksi yang ditularkan melalui gigitan tikus.

Tak hanya itu, RBT juga bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kotoran tikus.

Gejala RBT dimulai dengan demam, muntah, sakit kepala, nyeri otot, atau nyeri sendi.

2. Hantavirus

Selanjutnya ada penyakit hantavirus yang berpotensi mematikan.

Virus ini kerap disebarkan melalui tikus rusa dan tikus berkaki putih.

Hantavirus berbahaya lantaran dapat menyebabkan kematian sebesar 38 persen.

Lantas, bagaimana gejala yang ditimbulkan dari hantavirus?

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Leptospirosis dan Berbagai Gejalanya

Seseorang yang terinfeksi hantavirus akan menunjukkan gejala seperti demam, kelelahan, nyeri otot, pusing, menggigil, mual, muntah, diare, hingga sakit perut.

Selama 4 sampai 10 hari setelah infeksi, beberapa orang akan menunjukkan gejala lain seperti sesak napas, batuk, hingga adanya cairan di paru-paru.

Meski begitu, penularan hantavirus melalui gigitan masih jarang ditemukan.

Penularan virus ini biasanya melalui udara.

3. Kariomeningitis Limfositik

Kawan Puan yang masih asing, kariomeningitis limfositik merupakan penyakit virus yang dibawa oleh hewan pengerat termasuk ini.

Penyakit ini dapat ditularkan ke manusia melalui air liur, darah, kotoran, atau urine.

Gejala kariomeningitis limfositik muncul di hari ke delapan hingga 13.

Adapun gejala yang ditunjukkan seperti demam, perasaan tidak enak badan, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, hingga muntah.

Ketika infeksi ini menyebar, seseorang bisa memiliki masalah kesehatan yang lebih serius seperti meningitis.

Kawan Puan itu tadi efek digigit tikus, jadi pastikan rumah selalu bersih dan tidak menjadi sarang tikus ya!

Jika kamu atau keluarga mengalami digigit tikus bahkan hingga berdarah, ada baiknya langsung periksakan ke dokter ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Gara-Gara Tikus, 9 Warga di Jawa Timur Meninggal Dunia Karena Penyakit Leptospirosis

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kurikulum Merdeka Beri Literasi Finansial untuk Siswa, Bagaimana Aplikasinya?