Pekerja Migran Indonesia Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang, Diimingi Pekerjaan Gaji Besar

Rizka Rachmania - Kamis, 13 Juli 2023
Perempuan pekerja migran Indonesia di Dubai diduga jadi korban perdagangan orang
Perempuan pekerja migran Indonesia di Dubai diduga jadi korban perdagangan orang coldsnowstorm

Parapuan.co - Seorang perempuan pekerja migran Indonesia (PMI) DI Dubai diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) setelah tergiur iming-iming lowongan kerja gaji besar.

Ia disekap di dalam sebuah apartemen yang diduga jadi tempat praktik prostitusi bersama dengan perempuan pekerja migran Indonesia lainnya.

Korban dijual untuk melayani hasrat seksual orang-orang di sana serta diperlakukan secara tak manusiawi.

Kasusnya terungkap saat anak korban mengunggah video di media sosial dan memviralkannya hingga banyak orang yang mengetahui.

Dalam video yang diviralkan di media sosial tersebut, kakak adik yang merupakan anak korban meminta bantuan polisi agar bisa memulangkan ibunya.

Melansir dari bandung.kompas.com, korban yang berinisial ID berusia 38 tahun asal Cianjur, Jawa Barat ini diduga dijadikan pelayan seks oleh sindikat perdagangan orang.

Setelah kasusnya viral di media sosial, Kepolisian RI berkoordinasi dengan pihak otoritas di Dubai, Uni Emirat Arab, untuk menyelamatkan ID.

Polisi berhasil menemukan korban yang disekap bersama dengan perempuan pekerja migran Indonesia lainnya dalam sebuah apartemen.

Polisi pun berhasil menangkap seorang pelaku yang diduga bertindak sebagai muncikari.

Baca Juga: Alami Kekerasan Seksual Saat Jadi TKI Ilegal, Ini Kisah Maizidah Salas

Cerita Suami Korban

Suami korban yang berinisial SU berusia 48 tahun mengatakan bahwa istrinya sekarang sudah diselamatkan.

"Alhamdulillah istri saya sekarang sudah diselamatkan, informasinya sudah ada di kantor KJRI, semoga bisa cepat dipulangkan," ucapnya.

Suami korban mengatakan bahwa istrinya pernah cerita bahwa dirinya diperlakukan tidak manusiawi selama jadi pekerja migran Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab.

Korban kerja menerima kekerasan fisik, disekap di ruangan kecil, serta diberi makan seperti ke hewan.

"Disekap di ruangan kecil dan lampunya tidak boleh dinyalakan. Kalau dikasih makan seperti ke hewan," ucap SU.

Suami korban pun mengatakan bahwa istrinya sempat meneleponnya untuk memberi tahu kondisi dirinya di Dubai.

"Waktu itu sempat menelepon, cerita ke saya. 'Pak, saya dijual, tidak mau melayani, saya dipukul, sakit, saya lemas'," ucap sang suami menirukan cerita korban.

SU menceritakan bahwa korban kabur dari rumah majikannya pada Februari 2023 setelah dijebak dan disekap di apartemen oleh komplotan pelaku.

Baca Juga: Cerita Penyintas Human Trafficking Soal Sisi Gelap Proses Perekrutan Buruh Migran

Kejadian ini bermula ketika korban mendapat tawaran pekerjaan dengan gaji besar di luar negeri.

"Modusnya menawari pekerjaan dengan iming-iming gaji besar lewat grup Facebook. Banyak sebenarnya grup-grup seperti itu," ungkapnya.

Suami korban sempat melarang namun korban telanjut kepincut dengan tawaran tersebut dan terjebak dalam sindikat perdagangan orang yang melibatkan pelaku dari berbagai negara.

Suami korban yang juga pernah 13 tahun bekerja di Arab Saudi mengungkapkan bahwa tindak pidana perdagangan orang kerap menyasar pekerja migran, terutama asal Indonesia.

Proses Hukum Dugaan TPPO

Sejauh ini sudah dua orang yang ditangkap terkait kasus dugaan TPPO, yakni pihak penyalur setempat dan seorang muncikari berkewarganegaraan Bangladesh.

"Kan baru sponsor lapangan yang merekrutnya (ditangkap), bukan (sponsor) yang memproses dan yang memberangkatkan korban," ucap Salatudin Gayo, kuasa hukum keluarga korban.

Salatudin pun mendesak semua pihak yang terlibat dalam tindak pidana perdagangan orang ini diproses.

Terakhir, ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan tawaran pekerjaan ke luar negeri dengan iming-iming proses mudah dan gaji besar.

"Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran buat kita semua, warga Cianjur yang ingin bekerja ke luar negeri agar berhati-hati," pungkasnya.

Baca Juga: Maizidah Salas, Penyintas Human Trafficking Pendiri Kampung Buruh Migran

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Semut Muncul di Rumah Saat Musim Hujan? Ini Cara Mengatasinya