Parapuan.co - Mengasuh anak dan mengajarkannya untuk disiplin sangat penting, tetapi melakukannya terhadap anak yang sensitif tidaklah mudah.
Anak yang sensitif mungkin akan merasakan sakit hati atau kekecewaan mendalam bila orang tua bersikap tegas padanya.
Bahkan jika suatu aturan dianggap biasa oleh anak lain, anak yang sensitif bisa menerimanya dengan cara yang berbeda dan berlebihan.
Maka itu, membesarkan dan mengasuh anak sensitif dalam hal kedisplinan perlu dilakukan dengan memperhatikan berbagai poin penting.
Apa saja? Simak strategi mengasuh anak yang sensitif sebagaimana dikutip dari Very Well Family berikut ini!
1. Terima Sensitivitas Mereka
Terima sensitivitas mereka dan jangan menganggap anak terlalu penakut, rewel, dan sebagainya.
Fokuslah mengajari mereka untuk menghadapi emosinya tersebut, karena anak yang sensitif bisa sangat empati dan baik kepada orang lain.
2. Berikan Waktu Beristirahat
Baca Juga: Ini Pentingnya 1 on 1 Time, Waktu Berkualitas Orang Tua dengan Anak
Anak-anak yang sensitif dapat merasa terlalu terstimulasi oleh keramaian, cahaya terang, dan lingkungan yang kacau.
Oleh karena itu, berikan waktu istirahat dengan membatasi kegiatan mereka agar anak merasa aman dan nyaman.
3. Tetapkan Batasan
Adakalanya kamu tidak melulu memaklumi anak yang sensitif karena khawatir meraka akan menangis.
Tetapkanlah batasan dan sesekali berikan konsekuensi atas tindakan yang mereka lakukan.
4. Puji Usaha Mereka
Anak-anak yang sensitif membutuhkan banyak dorongan, sehingga kamu perlu memberi mereka pujian atas usahanya meski tidak berhasil.
Intinya, pujilah usaha anak yang sensitif alih-alih mengharapkan hasil dari usahanya tersebut.
5. Ajarkan Menyampaikan Perasaan
Baca Juga: 4 Situasi yang Bikin Anak Dianggap Nakal, Padahal Ini yang Sebenarnya Dirasakan
Anak-anak yang sensitif perlu belajar bagaimana mengungkapkan perasaan mereka dan cara yang tepat untuk mengatasinya.
Kamu bisa menggunakan pelatihan emosi untuk mengajari anak cara mengidentifikasi dan mengatasi perasaan yang tidak nyaman.
6. Ajarkan Pemecahan Masalah
Ketika anak yang sensitif kesulitan mengatasi situasi atau merespons keadaan tertentu, bantu mereka memecahkan masalah tersebut.
Kemampuan memecahkan masalah dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan sehari-hari mereka, salah satunya meningkatkan kepercayaan diri untuk mengatasi situasi yang tidak nyaman baginya.
7. Gunakan Konsekuensi Logis
Bila anak melakukan kesalahan, gunakan konsekuensi logis untuk membantunya belajar pelajaran berharga dalam hidup.
Konsekuensi harus berfokus pada disiplin, bukan hukuman. Selain itu, pastikan kamu memberikan konsekuensi dengan lembut.
Usahakan untuk tidak berbicara dengan suara keras kepada anak yang sensitif agar mereka mengerti pesan yang kamu sampaikan.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan membantumu mendisiplinkan anak yang sensitif ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 3 Konsekuensi Prank yang Perlu Diketahui, Salah Satunya Bisa Dipidana
(*)