Parapuan.co - Hubungan pernikahan melibatkan dua orang dengan kebiasaan, sifat, dan kepribadian yang berbeda, bahkan bisa saling bertolak belakang.
Perbedaan itu membuat masing-masing pihak dalam hubungan pernikahan menerapkan toleransi atau menerima kekurangan dan kelebihan pada pasangan.
Namun, apa sebenarnya toleransi dan penerimaan dalam hubungan pernikahan dan bagaimana bedanya? Atau, mungkinkah toleransi sama dengan penerimaan?
Simak pengertian dan perbedaan antara toleransi dan penerimaan dalam hubungan seperti mengutip Marriage berikut ini!
Toleransi adalah menyadari bahwa kamu dan pasangan berbeda karena kalian melakukan sesuatu dengan cara masing-masing.
Dalam suatu hubungan, bersikap toleran berarti bersedia menghadapi kebiasaan pasangan yang mungkin tidak kamu sukai.
Toleransi kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu menerima dan ingin berdamai dengan perbedaan.
Bersikap toleran dalam hal ini kamu harapkan dapat meningkatkan kualitas hubungan pernikahan.
Baca Juga: 7 Alasan Pasangan Sering Menyalahkanmu dalam Hubungan Suami Istri
Penerimaan berarti kamu bersedia hidup dengan kesalahan karena tidak menganggap hal itu merugikan hubungan.
Menerima pasangan yang tidak sempurna tidak harus dipikirkan dua kali, tetapi akan terjadi secara otomatis karena perasaan cinta.
Penerimaan juga tak harus membutuhkan upaya seperti jika kamu bersikap toleran terhadap pasangan.
Perbedaan Toleransi dan Penerimaan dalam Hubungan
1. Penerimaan berarti ketika kamu mencintai pasangan apa adanya terlepas apa pun kekurangan mereka.
Kamu bahkan mengabaikan atau tidak menganggap kekurangannya sebagai hal yang tidak kamu suka.
2. Toleransi dalam hubungan dapat diwujudkan dengan menghormati kebutuhan masing-masing sebagai individu.
Misalnya saling memberikan waktu me time atau kesempatan untuk menjalin relasi sosial di luar hubungan pernikahan.
Baca Juga: Ramai Perselingkuhan Artis, Simak Aspek Penting dalam Hubungan Selain Seks
3. Perbedaan lainnya, toleransi cenderung membuat kamu bersikap sebagai hakim terhadap pasangan dan memberikan penilaian pada sikapnya.
Toleransi semacam ini menunjukkan bahwa kamu tidak menerima pasangan apa adanya, sehingga bisa berpotensi merusak hubungan.
4. Penerimaan bisa berarti kamu melihat kekurangan orang lain sebagai sesuatu yang menarik dari karakter seseorang.
Kekurangan terkadang bukan sesuatu yang perlu ditoleransi dalam hubungan, tetapi mesti diterima dengan tulus.
5. Bersikap toleran membuat seseorang jarang mengomunikasikan apa yang mengganggu dalam hubungan.
Padahal dengan berkomunikasi, orang lebih bisa bersikap terbuka untuk kemudian menerima kekurangan dalam diri pasangannya.
Dari beberapa perbedaan di atas, toleransi bisa dibilang sebagai tahap awal sebelum penerimaan.
Meski begitu, menerima pasangan apa adanya tidak selalu akan diawali dengan toleransi.
Entah kamu bersikap toleran terhadap kekurangan pasangan atau menerimanya, kuncinya adalah mengomunikasikan apa yang kamu suka atau tidak suka.
Semoga informasi di atas berguna ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Komunikasi Jadi Kunci Hubungan Cinta yang Sehat, Begini Melakukannya
(*)