Namun histori panjang keramik dan daya tarik wisata sebagai komoditas saja tak cukup. Regenerasi dan ketersediaan bahan baku menjadi persoalan yang perlu disoroti.
Rumah kreatif keramik di Yogyakarta pun cenderung soliter. Dalam helatan seni, keramik acapkali kurang memiliki panggungnya sendiri, ia berada di antara eksistensi seni rupa atau seni kriya.
Sayangnya fakta ini berbenturan dengan semangat kreasi dan peminat/penonton keramik yang tinggi.
Jogja Ceramic Fest (JCF) hadir sebagai ‘panggung’ helatan untuk menggencarkan dan menyemarakkan kembali budaya keramik.
Jogja Ceramic Fest yang diinisiasi oleh Nonton Bareng Indonesia bersama Citrus Studio dan Waton Art Studio berfokus pada interaksi antara pegiat keramik terhadap penonton atau peminatnya sehingga terjadi pemberdayaan komunitas keramik di Yogyakarta.
Festival ini akan digelar di kompleks MuseumKu Gerabah
Kasongan, Desa Gerabah Kasongan, Bantul. Jogja Ceramic Fest: Clayboration berlangsung pada 22 hingga 30 Juli 2023, pada pukul 13.00-20.00 WIB.
Festival ini dihadirkan melalui kolaborasi bersama dari berbagai pegiat keramik di Yogyakarta sebagai upaya dalam mengukuhkan posisi tawar keramik dalam arus seni budaya di daerah istimewa. Kolaborasi menjadi titik berangkat spirit hadirnya festival ini. Sehingga Jogja Ceramic Fest perdana ini mengusung tajuk “Clayboration”.
Baca Juga: Menjajal Tur Jogja Heritage Track, Wisata Sejarah dan Budaya Yogyakarta