Melalui beragam rangkaian program aktivasi, Jogja Ceramic Fest: Clayboration mengundang perajin, seniman, budayawan hingga akademisi yang bergelut di dunia keramik untuk berpartisipasi aktif.
Semangat kolektif-kolegial yang diambil dari budaya keramik masyarakat menjadi pendar api semangat perubahan dan kemajuan budaya keramik yang muncul dari komunitas masyarakat Kasongan sendiri.
Jogja Ceramic Fest: Clayboration yang berlangsung selama sembilan hari ini akan menghidupkan beberapa rangkaian program, mulai dari pameran, interactive performance, kelas keramik, residensi seniman, dialog interaktif, hingga program staycation di Desa Kasongan. Terdapat sebelas program utama, diantaranya:
Ceramic Art Exhibition: Pameran seni keramik untuk memfasilitasi seniman keramik dan atau kolektif keramik untuk memamerkan karya seninya.
Pameran juga akan menampilkan karya-karya seniman maestro keramik Yogyakarta dan Indonesia seperti RM. Saptohoedojo, Timbul Rahardjo, Noor Sudiyati dan lainnya.
Claystage: Rangkaian seni pertunjukan yang mengeksplorasi kerja keramik di Kasongan dan Indonesia dengan Prehistoric Body Theater merupakan salah satu performer yang mempresentasikan karya berjudul Sangiran 17.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Makanan Khas Jogja, Kota Kelahiran Ki Hajar Dewantara
Ceramic Corner: Ruang edukasi dan arsip literasi keramik dalam praktik seni dan budaya yang dapat diakses oleh publik selama kegiatan berlangsung.
Ceramic Studio Visit: Kegiatan yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pemilik studio keramik dengan penikmat keramik sehingga tercipta transfer of knowledge. Ada 4 studio keramik di Kampung Keramik Kasongan dan sekitarnya yang akan berpartisipasi.
Interactive Dialog: Wadah presentasi peserta Residensi Desa Keramik dan para seniman menyoal budaya keramik.
Kegiatan ini dapat diakses oleh publik yang ingin berbincang dan berdiskusi perihal keramik.
Creative Ceramic Class: Kelas untuk memfasilitasi audiens keramik yang ingin merasakan pengalaman membuat keramik dan berkreasi bersama pemuda perajin dan seniman keramik Kasongan.
Creative Ceramic Market: Pasar Keramik Kreatif akan memfasilitasi 20 lapak bagi para pegiat keramik yang memiliki produk keramik dan ingin memasarkannya.
Ceramic Contest: kompetisi untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) minat jurusan keramik, mahasiswa jurusan keramik, dan perajin studio keramik di Indonesia.
Claycation: pengalaman berwisata dan menetap di Desa Kasongan selama tiga hari, menginap di villa yang terletak di sekitar pemukiman perajin keramik, tur desa, mengunjungi beberapa rumah produksi keramik, pengalaman membuat keramik hingga mencicipi berbagai kuliner lokal khas Desa Kasongan.
Raku Night Performance: performans kolektif interaktif antara pegiat keramik dan penonton keramik.
Kegiatan ini diadaptasi dari proses Raku itu sendiri, yaitu teknik pembakaran atmosferik, di mana keramik panas yang berpendar dikeluarkan dari tungku pembakaran dan dimasukkan dalam wadah yang mudah terbakar.
Program ini dapat diikuti secara umum oleh seluruh penonton Jogja Ceramic Fest secara gratis.
Baca Juga: 4 Museum Bersejarah di Jogja, Ada Peninggalan Ki Hajar Dewantara
(*)