Future ready skill yang telah diberikan pada akhirnya diimplementasikan melalui berbagai inisiatif seperti Building Innovation Culture Challenge, Operational Excellence Program, dan Transformation Program.
Tujuannya ialah memastikan setiap individu menjalankan peran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga mampu berperan aktif dalam memberikan kontribusi secara optimal bagi pertumbuhan perusahaan.
Michellina Laksmi Triwardhany (Dhany), Presiden Direktur Prudential Indonesia, mengatakan bahwa standar baru harus terus dilakukan.
“Ini juga merupakan upaya perusahaan untuk senantiasa adaptif guna mencapai keberlanjutan perusahaan jangka panjang hingga dapat menghadirkan perlindungan bagi nasabah di masa kini dan masa depan,” ujarnya.
Keberagaman dan Inklusi
Tak hanya soal future ready skill, Prudential Indonesia juga berkomitmen dalam penerapan keberagaman dan inklusi.
Faktanya, 51 persen karyawan Prudential Indonesia ialah perempuan dan 4 dari 6 orang Board of Director (BoD) di Prudential Indonesia adalah perempuan.
Lady Clerks juga dipelopori oleh Prudential pada tahun 1930 di Inggris, menyediakan departemen administrasi yang seluruh karyawannya adalah perempuan.
Baca Juga: Sukses Jadi Content Creator dengan Personal Branding, Ini Rahasianya
Di tahun tersebut, Prudential seolah menjadi pelopor emansipasi pekerja perempuan untuk terlibat dan berkesempatan yang sama dengan pekerja laki-laki.
“Dengan pengalaman 175 tahun di dunia dan lebih dari 27 tahun di Indonesia, Prudential Indonesia senantiasa berkomitmen mendukung kualitas hidup nasabah dan masyarakat Indonesia dengan secara konsisten memberikan peningkatan kapasitas dan mendorong budaya kerja unggul bagi para karyawan Prudential Indonesia,” tutup Dhany.
(*)