Andrian menegaskan, analisis sidik jari bukanlah sebuah ramalan karena didasari oleh penelitian dan metode alamiah. Analisa ini juga bukan alat vonis, alat ukur kecerdasan, maupun alat pembanding.
Para ahli di bidang ilmu dermatoglyphics (ilmu yang mempelajari pola sidik jari) dan kalangan neuro-anatomi (kedokteran anatomi tubuh) telah menemukan fakta bahwa pola sidik jari bersifat genetis dan telah muncul ketika janin dalam kandungan.
Pola guratan-guratan kulit pada sidik jari, yang dikenal sebagai garis epidermal, ternyata memiliki korelasi dengan sistem hormon pertumbuhan pada sel otak yang sama dengan faktor garis epidermal.
Pada dasarnya metode analisis sidik jari hanya menginterpretasikan potensi dalam diri seorang anak, sedangkan pencapaian hasil kemampuan kecerdasan anak lebih dipengaruhi oleh usaha yang dilakukan oleh anak dengan dukungan dari orangtua, guru, dan lingkungannya.
"Dengan memahami potensi bakat anak, orang tua dapat mengetahui cara terbaik yang dapat dilakukan anak dalam belajar. Selain itu, bakat anak yang menonjol juga dapat dikembangkan dengan tenaga dan biaya, serta dalam waktu yang lebih efisien," papar Andrian.
Dalam rangka memperingat Hari Anak Nasional 2023 dan Puncak Hari Bhakti Adhayksa ke-63, Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) menggelar Seminar Potensi Anak dengan tema “Sadari Potensi Diri, Siap Menyongsong Masa Depan” Bhakti Persaja Untuk Negeri yang diikuti oleh 600 pelajar SMA dan SMK se-DKI Jakarta.
Kegiatan yang digelar pada 23 Juli 2023 bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki ini dihadiri oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kepala Kejaksaan Tinggi, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi, dan dibuka oleh Dr. Amir Yanto selaku Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen), melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, BUMN, dan BUMD.
Untuk mengetahui potensi, minat, dan bakat yang dimiliki anak-anak, sebelumnya sudah dilaksanakan tes sidik jari atau fingerprint analysis di 6 lokasi berbeda yang melibatkan 600 pelajar se-DKI Jakarta, bekerja sama dengan Life Design Clinic dan Teknologi Cakra Internasional.
Penyampaian materi seminar diberikan oleh Dr.Yovi Yoanita dengan tema ‘Menjadi Generasi Hebat di Era 4.0’, penjelasan report fingerprint analysis oleh ben Adrian, pembekalan oleh Dr. Reda Manthovani (Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta) dengan tema ‘Pikiran Adalah Pelopor Untuk Menggapai Cita-Cita’.