Parapuan.co - Menyusui terlihat seperti hal yang mudah dilakukan, namun sebenarnya penuh dengan tantangan.
Banyak hal dan kendala yang dialami ibu menyusui, mulai dari ASI yang tidak keluar, bayi yang tak mau menyusu, hingga risiko penyakit tertentu.
Salah satunya yang perlu diwaspadai adalah penyakit mastitis.
Orang yang menyusui kemungkinan besar terkena mastitis. Kamu mungkin memiliki payudara yang merah, bengkak, nyeri, dan gejala seperti flu.
Bertepatan dengan Pekan ASI Sedunia, yuk ketahui lebih lanjut mengenai mastitis yang berisiko dialami ibu menyusui.
Mengutip dari Cleveland Clinic, mastitis adalah peradangan yang menyakitkan pada jaringan payudara yang dapat menyebabkan infeksi bakteri.
Siapapun bisa terkena mastitis. Ini paling umum terjadi pada perempuan dan orang yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir (AFAB) yang menyusui (menyusui dada).
Laki-laki dan orang yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir (AMAB) dan orang yang tidak menyusui juga bisa tertular, tetapi ini jarang terjadi.
Mastitis memengaruhi hingga 10% dari orang yang menyusui di Amerika Serikat. Ini dapat memengaruhi hingga 30% orang menyusui di seluruh dunia. Ini paling umum terjadi pada tiga bulan pertama menyusui.
Gejala Mastitis
Mastitis adalah peradangan. Ini berarti payudara mungkin bengkak, lunak atau hangat saat disentuh. Payudara mungkin membesar. Kamu mungkin juga mengalami:
- Nyeri payudara (mastalgia) atau sensasi terbakar yang memburuk saat bayi menyusu.
- Benjolan keras di payudara.
- Tanda merah di payudara.
- Gejala mirip flu, termasuk demam dan menggigil jika terjadi infeksi mastitis.
- Pembengkakan paling sering terjadi pada beberapa hari pertama setelah melahirkan, tetapi dapat terjadi selama kamu memproduksi ASI.
Penyebab Mastitis
Baca Juga: Kenali Faktor Risiko dan Cara Mencegah Mastitis, Salah Satunya Ubah Posisi Menyusui
Penyebab mastitis yang paling umum adalah hiperlaktasi atau kelebihan suplai susu.
Kelebihan pasokan susu ini menyebabkan saluran susu menyempit karena jaringan di sekitarnya menekan saluran tersebut.
Hal ini menyebabkan pembengkakan, yaitu saat payudaramu sangat penuh dan bengkak. Ini dikenal sebagai mastitis inflamasi.
Mastitis inflamasi dapat menyebabkan mastitis bakteri. Mastitis bakteri adalah ketika infeksi terjadi karena mastitis inflamasi.
Terkadang, infeksi bakteri menyebabkan abses. Abses adalah kumpulan cairan yang perlu dikeringkan.
Faktor Risiko Mastitis
Kamu berisiko lebih tinggi terkena mastitis jika kamu menyusui dan memiliki kelebihan pasokan ASI.
Dalam beberapa tahun terakhir, penyedia layanan kesehatan telah mengubah rekomendasi mereka untuk menangani kelebihan pasokan.
Rekomendasi sebelumnya menyarankan mengosongkan payudara lebih sering akan mengobati gejala kelebihan pasokan.
Namun, penelitian saat ini menunjukkan bahwa ini justru memperburuk pembengkakan. Mengosongkan payudara lebih dari biasanya (memompa atau menyusui) hanya akan menyebabkan produksi ASI lebih banyak dan semakin memperparah peradangan.
Baca Juga: Dari Mastitis Hingga Kematian, Dokter Ungkap Bahaya Filler Payudara
(*)