Dalam pengiriman barang jualannya, mayoritas penjual menggunakan J&T Express (58 persen), disusul oleh JNE (45 persen), Shopee Express (28 persen), lalu SiCepat (27 persen).
Kemudian ada Gosend (21 persen), GrabExpress (18 persen), TIKI (7 persen), Ninja Express (7 persen), Pos Indonesia (6 persen), Paxel (6 persen), Wahana (5 persen), Lalamove (2 persen) dan Indah Logistik (2 persen).
Sebanyak 63 persen penjual memilih metode pengiriman barang secara pribadi di konter kurir terdekat, yang memungkinkan mereka mendapatkan nomor pelacakan fisik secara langsung.
Nomor pelacakan ini kemudian dapat diberikan kepada pelanggan agar mereka dapat memantau status kiriman mereka.
Motivasi utama penjual untuk menggunakan jasa kurir adalah keuntungan yang jelas dari pengiriman paket yang cepat kepada pelanggan mereka.
Selain itu, mereka juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketersediaan layanan kurir melalui platform toko online dan kemampuan menjangkau berbagai lokasi.
Mayoritas penjual memberikan peringkat 4 dan 5 pada tingkat kepuasan, yang menunjukkan bahwa mereka hampir sangat puas dan rata-rata sangat puas dengan brand pengiriman.
Dengan demikian, riset ini memberikan pandangan yang komprehensif tentang perilaku pengiriman barang untuk pengiriman pribadi dan belanja online di Indonesia.
Dalam menghadapi tren permintaan pengiriman yang semakin tumbuh, perusahaan logistik dan pemangku kepentingan terkait dapat menggunakan riset ini untuk menginformasikan strategi bisnis mereka dan meningkatkan layanan.
Nah, Kawan Puan juga bisa menggunakan hasil survei di atas sebagai ide bisnis di bidang jasa/layanan pengiriman barang, lho. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Ide Bisnis Kuliner Berdasarkan Tren Belanja Makanan Gen Z dan Milenial
(*)