Bisnis Jasa Pengiriman Bisa Jadi Ladang Cuan, Simak Hasil Survei Berikut

Arintha Widya - Jumat, 4 Agustus 2023
ilustrasi bisnis jasa/layanan pengiriman
ilustrasi bisnis jasa/layanan pengiriman Photo by Negative Space from Pexels

Parapuan.co - Kawan Puan, industri logistik pengiriman di Indonesia merupakan sektor yang berkembang pesat.

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memproyeksikan, industri logistik tumbuh 5-8 persen tahun 2023 ini.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dengan pertumbuhan ekonomi, perdagangan elektronik dan peningkatan aktivitas bisnis secara online, permintaan akan layanan pengiriman logistik juga meningkat.

Berbagai perusahaan logistik pengiriman, baik lokal maupun internasional, beroperasi di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Oleh karenanya, bisnis di bidang jasa/layanan pengiriman barang bisa jadi ladang cuan yang menjanjikan.

Hal itu senada dengan survei yang dilakukan Populix bertajuk "Indonesia Outlook on the Logistic Delivery Services", yang menyoroti perilaku pengiriman barang untuk pengiriman pribadi dan belanja online di Indonesia.

Riset ini memberikan wawasan mendalam tentang preferensi dan kebiasaan masyarakat terkait penggunaan layanan pengiriman, serta tren dalam industri pengiriman barang.

"Riset yang kami lakukan menyajikan pandangan bahwa masyarakat Indonesia khususnya Gen Z dan Milenial mayoritas menggunakan jasa pengiriman barang untuk berbelanja online," ungkap Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix sebagaimana dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN.

Baca Juga: Tips Hemat: 6 Kebiasaan Belanja yang Harus Dihentikan Jika Ingin Pintar Atur Uang

Preferensi Masyarakat pada Brand Jasa Pengiriman Barang

Dalam survei, ditemukan bahwa penggunaan layanan pengiriman sangat tinggi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial dalam konteks pengiriman barang untuk kebutuhan pengiriman pribadi dan belanja online.

Sebesar 88 persen dari partisipan Gen Z mengaku menggunakan layanan pengiriman untuk pembelian online mereka, dan 12 persen lainnya menggunakan layanan pengiriman untuk kebutuhan pribadi.

Hal yang sama terjadi pada generasi Milenial, di mana mayoritas 76 persen responden menggunakan pengiriman untuk berbelanja online.

Dengan rata-rata mengirimkan barang baik untuk belanja online maupun pengiriman pribadi sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sebulan.

Ini menunjukkan bahwa pengiriman barang merupakan bagian integral dari pengalaman belanja online yang semakin populer di Indonesia.

Preferensi Penjual untuk Pengiriman Barang

Pada riset ini juga melihat pandangan dari sisi penjual dengan mayoritas responden menjual beberapa barang.

Yaitu pakaian (57 persen), makanan (44 persen), gawai (19 persen), barang elektronik (16 persen), obat-obatan dan alat kesehatan (16 persen).

Baca Juga: 6 Kebiasaan Hidup Minimalis yang Bisa Menambah Cuan dan Tabungan

Dalam pengiriman barang jualannya, mayoritas penjual menggunakan J&T Express (58 persen), disusul oleh JNE (45 persen), Shopee Express (28 persen), lalu SiCepat (27 persen).

Kemudian ada Gosend (21 persen), GrabExpress (18 persen), TIKI (7 persen), Ninja Express (7 persen), Pos Indonesia (6 persen), Paxel (6 persen), Wahana (5 persen), Lalamove (2 persen) dan Indah Logistik (2 persen).

Sebanyak 63 persen penjual memilih metode pengiriman barang secara pribadi di konter kurir terdekat, yang memungkinkan mereka mendapatkan nomor pelacakan fisik secara langsung.

Nomor pelacakan ini kemudian dapat diberikan kepada pelanggan agar mereka dapat memantau status kiriman mereka.

Motivasi utama penjual untuk menggunakan jasa kurir adalah keuntungan yang jelas dari pengiriman paket yang cepat kepada pelanggan mereka.

Selain itu, mereka juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketersediaan layanan kurir melalui platform toko online dan kemampuan menjangkau berbagai lokasi.

Mayoritas penjual memberikan peringkat 4 dan 5 pada tingkat kepuasan, yang menunjukkan bahwa mereka hampir sangat puas dan rata-rata sangat puas dengan brand pengiriman.

Dengan demikian, riset ini memberikan pandangan yang komprehensif tentang perilaku pengiriman barang untuk pengiriman pribadi dan belanja online di Indonesia.

Dalam menghadapi tren permintaan pengiriman yang semakin tumbuh, perusahaan logistik dan pemangku kepentingan terkait dapat menggunakan riset ini untuk menginformasikan strategi bisnis mereka dan meningkatkan layanan.

Nah, Kawan Puan juga bisa menggunakan hasil survei di atas sebagai ide bisnis di bidang jasa/layanan pengiriman barang, lho. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Ide Bisnis Kuliner Berdasarkan Tren Belanja Makanan Gen Z dan Milenial

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Dobrak Stigma, Logina Salah Kontestan Pertama Miss Universe dengan Vitiligo dan Status Ibu