Parapuan.co - Ayam kampung dan ayam broiler pada dasarnya berbeda, Kawan Puan.
Kedua jenis ayam tersebut sering kita temukan menjadi berbagai menu makanan khas Indonesia yang pastinya sama-sama nikmat.
Meski rasanya nikmat, Kawan Puan harus paham perbedaanya. Mulai dari tekstur hingga harga jualnya.
Dilansir dari Kompas.com, berikut cara membedakan ayam kampung dan ayam broiler:
1. Tekstur Daging
Menurut A.S Windoe, Corporate Executive Chef Archipelago International, perbedaan ayam kampung dan broiler yang paling mencolok ialah dari teksturnya.
Pada dasarnya, ayam broiler tak sulit untuk dibuat jadi empuk.
Sebaliknya, ayam kampung itu bertekstur liat sehingga butuh durasi lebih panjang untuk membuatnya empuk.
"Ayam broiler itu umurnya sekitar empat hingga enam bulan sudah bisa dipotong, ayam kampung lebih lama diternaknya," ujar Windoe.
Baca Juga: Tak Hanya Ayam Betutu, Ini 5 Makanan Khas Bali yang Wajib Kamu Coba
2. Proses Memasak Ayam
Akibat perbedaan tekstur, Windoe pun menyatakan kalau ayam broiler lebih mudah dimasak daripada ayam kampung.
"Kalau ayam kampung butuh pemasakan ekstra, dalam artian proses braise lebih lama daripada ayam broiler," terangnya.
Maka itu, tak heran bila ayam kampung tidak cepat overcooked ketika dimasak.
3. Harga Ayam
Harga ayam kampung dan ayam broiler sangat berbeda, Kawan Puan.
Kamu bisa membeli ayam broiler mulai Rp30 ribu per kilogram.
Sedangkan, ayam kampung bisa mencapai Rp100 ribu per kilogramnya.
Itu dia tiga perbedaan ayam kampung dan ayam broiler, pastikan jangan sampai salah lagi.
Baca Juga: Chef Renatta Bagikan 3 Tips Memasak Ayam Panggang agar Hasilnya Empuk
(*)