Dokter Sophia memberi perumpamaan sederhana. Jika kamu ingin pergi ke suatu kota yang belum pernah dikunjungi, pasti ada rasa khawatir. Misalnya, tentang bagaimana situasi di sana, bagaimana kalau tersesat, bagaimana kalau saya dijahati orang, dan apakah ada orang yang akan membantu.
“Tapi, ketika kita mendapat banyak detail informasi tentang kota tersebut, contohnya kota itu aman sekali dan transportasi yang tersedia sangat nyaman, kecemasan kita akan jauh berkurang. Jadi, informasi merupakan kunci penting untuk meminimalkan kecemasan,” katanya.
Internet menyediakan begitu banyak informasi, sehingga Kawan Puan bisa browsing tanpa batas. Namun, semakin sering browsing, bisa jadi malah semakin bingung.
Sebab, beberapa sumber berbeda menyuguhkan informasi yang juga berbeda. Karena itu, pilih sumber informasi paling tepat, yaitu dokter. Menurut dr. Sophia, pasien berhak mendapatkan informasi sejelas-jelasnya dari dokter.
Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang mengganggu pikiranmu, termasuk yang terkesan sangat sepele. Tanyakan tentang prosedur operasi mata yang akan dijalani, risiko komplikasi, durasi waktu pemulihan, hal apa yang mungkin terjadi saat operasi, apa saja yang akan dialami selama operasi, apakah pasien akan merasa sakit, termasuk apa saja yang harus dilakukan sebelum dan sesudah operasi.
“Sebelum operasi, klinik akan melakukan berbagai pemeriksaan awal terlebih dahulu, memastikan bahwa calon pasien layak untuk menjalani operasi. Sesudah dinyatakan layak, klinik akan memberi edukasi dan informasi secara detail.
"Namun, perlu diingat, tingkat keberhasilan operasi mata juga sangat tergantung pada tingkat kepatuhan pasien. Dokter akan memberi informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan sebelum operasi, di hari operasi, dan sesudah operasi. Jika dilanggar, bisa-bisa terjadi infeksi atau peradangan,” jelas dr. Sophia.
2. Pilih Klinik Tepercaya
Baca Juga: Mengenal LASIK, Operasi Mata dengan Laser yang Efektif Perbaiki Masalah Penglihatan