Parapuan.co - Kawan Puan, kasus dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia masih jadi topik terhangat.
Melansir Kompas.com, diduga terjadi pelecehan seksual pada beberapa finalis Miss Universe Indonesia.
Di mana para finalis Miss Universe Indonesia ini diminta untuk melakukan body checking tanpa busana dan didokumentasikan lewat foto.
Atas kejadian itu, korban telah melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut ke pihak kepolisian Polda Metro Jaya dengan nomor register STTLP/B/4598/VIII//2023/SPKT/Polda Metro Jaya.
Kawan Puan, ramainya pembicaraan soal dugaan pelecehan seksual ini membuat istilah body checking viral.
Lantas apa sebetulnya body checking sendiri?
Melansir Choosing Therapy, secara umum istilah body checking merujuk pada pemeriksaan terhadap penampilan fisik seseorang, mulai dari ukuran, berat, hingga citra fisik secara keseluruhan.
Aktivitas body checking ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang ingin menjaga bentuk tubuhnya, seperti melihat cermin atau menimbang badan secara terus-menerus.
Sayangnya, aktivitas body checking yang dilakukan individu secara terus menerus bisa jadi berdampak buruk.
Baca Juga: Soal Dugaan Pelecehan Seksual di Ajang Miss Universe Indonesia, Yayasan Puteri Indonesia Ambil Sikap
Pasalnya, body checking yang berlebihan bisa menimbulkan banyak gangguan mulai dari gangguan makan hingga kesehatan mental lain.
Seseorang mungkin merasa depresi saat berat timbangannya naik, atau bentuk tubuhnya berubah, sehingga body checking yang berlebihan dianggap berbahaya.
Membahas soal body checking secara umum, ternyata body checking ini juga dilakukan dalam proses seleksi ajang kecantikan atau beauty pageant.
Hal itu dijelaskan pula oleh fotografer Riomotret dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).
Menurutnya, body checking di sebuah ajang kecantikan memang wajar, namun bukan berarti boleh seenaknya.
"Di sebuah kontes kecantikan, body checking itu wajar. Tapi setahu saya di ajang lain itu dilakukan di ruangan tertutup rapat," terang Rio.
Rio menambahkan, body checking juga harusnya dilakukan oleh pihak yang memang kompeten, bukan di depan banya orang.
"Dilakukan oleh orang yang kompeten dan sesama jenis, misalnya orang medis dan jenis kelamin sama, dan tidak dilakukan ramai-ramai," imbuhnya.
Terkait tujuan dari body checking sendiri, Rio menyebut aktivitas ini harusnya hanya untuk melihat apakah ada bagian tertentu yang cacat atau luka.
"Sebenarnya di pageant itu body checking untuk melihat apakah ada bagian-bagian tertentu yang cacat atau luka yang bisa ditutup dengan foundation atau apa," pungkasnya.
Baca Juga: Ramai Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia, Begini Kronologinya
(*)