Parapuan.co - Pencinta kuliner pasti tak asing dengan tren artisan yang kini semakin dikenal dalam dunia kuliner Indonesia.
Misalnya saja artisan pastry yang kini sedang menjadi tren di Tanah Air. Sebenarnya apa itu artisan pastry?
Dilansir dari Kompas.com, artisan merupakan produk yang dibuat dari bahan alami dan handmade.
Maka hal ini juga sama terjadi pada artisan pastry.
"Kriteria artisan pastry lebih pada kualitas, keunikan, dan jumlah terbatas. Produk tersebut harus banyak dikerjakan secara manual," ujar Director & Executive Pastry Chef APCA Indonesia, Louis Tanuhadi.
Meski begitu, bukan berarti artisan pastry dibuat tanpa menggunakan mesin sama sekali.
Menurutnya, artisan pastry mengarah pada penggunaan mesin konvensional, bukan mesin otomatis yang membuat produk dalam skala besar.
Selain itu, artisan pastry juga dibuat dengan standar tinggi, mulai dari bentuk, rasa, dan kemasan yang digunakan.
Baca Juga: 6 Tips Memasak Cepat Croissant, Kue Pastry Bentuk Bulan Sabit dari Austria
Artisan pastry juga harus memiliki keunikan, sehingga bisa dibedakan dengan produk di pasaran yang gampang ditemukan.
"Kalau produknya masal, tidak ada yang istimewa, saya tidak bisa menyebutkan dia artisan. Menurut saya lebih ke home industry," terang Louis.
Ia pun mengambil contoh pastry populer Perancis, misalnya croissant.
Louis menyatakan croissant bisa dibuat oleh siapa pun, namun tak dapat disebut sebagai artisan pastry.
Di sisi lain, bahan untuk membuat artisan pastry harus alami, artinya tidak menggunakan produk instan atau premix.
Maka dari itulah pembuatan artisan pastry harus lebih lama daripada pastry biasa.
Jadi tak salah bila artisan pastry pun punya harga yang lebih mahal.
Lantas apa perbedaan artisan pastry dan pastry biasa?
Baca Juga: 3 Cara Tepat Membersihkan Pastry Brush agar Terbebas dari Bakteri
Hendaknya dipahami bahwa kualitas bahan, pembuatan manual, dan keunikan produknya lah yang membuat harga jual artisan pastry lebih mahal dibanding pastry umum di pasaran.
"Bahan baku itu penting, tetapi produknya harus tidak serupa dengan di pasaran. Misalnya menggunakan bahan baku lokal menarik," paparnya.
Sebagai catatan, bahan baku itu tidak harus mahal, namun lebih ke berkualitas baik.
Contohnya memilih menggunakan mentega daripada margarin untuk pemilihan jenis lemak.
Di samping itu, artisan pastry juga dinilai lebih unggul dalam kesegarannya, pasalnya produk ini tak dibuat dalam jumlah besar.
Dari adanya kondisi tersebut, maka tak salah bila produksi artisan pastry terbatas dan berpengaruh pada harga jualnya.
Menurut Louis ketika bisnis artisan pastry sudah berkembang, maka sudah terjebak di kuantitas dan produksi masal.
"Ketika mereka telah berkembang bisnisnya dan memiliki banyak cabang, mereka sudah tidak lagi berfokus pada kualitas, tetapi sudah terjebak pada kuantitas dan memproduksi masal," pungkasnya.
Itu dia penjelasan mengenai artisan pastry. Jangan disamakan dengan pastry biasa ya!
Baca Juga: 5 Tips Memilih Telur Berkualitas untuk Membuat Kue, Lihat Warnanya
(*)