Parapuan.co - Sebagai pelaku usaha, Kawan Puan harus siap menghadapi jika ada pelanggan yang mengajukan retur.
Retur bisa terjadi jika pelanggan menerima barang cacat atau rusak dari bisnismu.
Maka itu, pastikan kamu mengelola retur dengan baik tanpa membuat pelanggan merasa dirugikan.
Bagaimana caranya? Simak beberapa tips mengelola retur bagi pelaku usaha seperti dikutip dari Gramedia.com berikut ini, yuk!
1. Buat Kebijakan Retur yang Jelas
Pertama, buatlah kebijakan retur toko yang jelas agar pembeli tidak sembarangan ketika mengembalikan produk.
Pastikan kebijakan retur atau pengembalian barang yang kamu tetapkan mudah dipahami oleh pembeli.
Caranya ialah dengan menampilkan informasi tentang kebijakan retur di situs bisnismu, kuitansi, deskripsi produk atau toko, dan platform lainnya.
Tentukan kondisi-kondisi retur yang berlaku, seperti tidak menerima retur untuk produk yang sudah digunakan, rusak, atau tidak dapat dijual kembali.
Baca Juga: Cuan bagi Pelaku Usaha, Ini Cara Dapat Centang Biru di Instagram
Kamu juga bisa menggunakan kata-kata sederhana, misalnya "produk harus dalam kondisi baik" atau "masih dalam keadaan baru".
Namun, pastikan kamu tetap bertanggung jawab terhadap produk cacat yang diterima pelanggan, agar reputasi bisnismu tidak tercemar.
Jika menjalankan toko online, mintalah kepada pelanggan supaya merekam video saat membuka produk untuk membuktikan kondisinya.
2. Hindari Membebankan Biaya Retur pada Pelanggan
Pelanggan mungkin tidak melakukan retur, bukan karena puas dengan produk, tetapi adanya biaya pengiriman kembali yang harus mereka tanggung.
Oleh karenanya, hindari membuat kebijakan retur yang membebani pelanggan, karena bisa menghasilkan ulasan negatif yang memengaruhi citra bisnismu.
Toko dengan kebijakan retur gratis cenderung memiliki pelanggan yang setia, lho.
3. Tetapkan Batas Waktu Retur yang Realistis
Sebagai penjual, penting untuk menetapkan batas waktu retur yang wajar. Jangan terlalu singkat atau terlalu panjang.
Baca Juga: Hari UMKM Nasional, Kenali Apa Itu Retur dalam Dunia Bisnis
Berikan waktu yang masuk akal kepada pelanggan untuk memeriksa produk sebelum digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pasalnya, batas waktu retur yang rasional juga akan memberikan jaminan kepuasan kepada pelanggan.
4. Proses Pengembalian Dana dengan Cepat
Hindari mengakibatkan ketidaknyamanan pada pelanggan dengan memproses pengembalian dana dalam waktu yang lama.
Proses pengembalian dana yang lambat dapat memberikan pengalaman buruk pada pelanggan.
Selain itu, hal ini bisa berpotensi membuat mereka enggan untuk kembali membeli barang di tokomu.
Jika retur memenuhi syarat, segera kembalikan dana atau ganti produknya dengan yang baru.
Demikian informasi mengenai pengelolaan retur tanpa merugikan pelanggan.
Semoga dengan menerapkannya, pelanggan merasa nyaman dengan bisnismu.
Baca Juga: Contoh Retur Penjualan dan Pembelian, Pengembalian Barang dalam Bisnis
(*)