Parapuan.co - Wawancara merupakan proses yang menantang bagi para pencari lowongan kerja.
Bagaimana tidak, wawancara bisa menjadi penentu apakah pelamar pekerjaan diterima atau ditolak.
Sebaik apa pun skor tes seleksi jika hasil wawancara kurang memuaskan bagi pewawancara, maka kandidat bisa saja tidak lolos.
Menariknya, salah satu pertanyaan yang kerap membuat kandidat gagal adalah ketika menyampaikan kelemahan atau kekurangannya.
Lantas, bagaimana pencari lowongan kerja harus menjawab pertanyaan seputar kelemahan mereka?
Menurut Natasya Nurazizah, Marketing Strategist di Epicareer International, ada cara mengubah kelemahan jadi kelebihan.
Seperti apa? Berikut cara dan contohnya sebagaimana yang disampaikan Natasya Nurazizah melalui laman LinkedIn!
Mengubah Kelemahan Jadi Kelebihan saat Wawancara Kerja
1. Terlalu Perfeksionis
Baca Juga: Cara Mengirim Pesan Follow Up Wawancara Lowongan Kerja yang Benar
Terlalu perfeksionis atau perfeksionis yang berlebihan ternyata jadi kelemahan bagi pencari lowongan kerja.
Ini karena kamu selalu ingin melakukan segala sesuatu dengan sempurna.
Padahal, perfeksionis kadang-kadang bisa menyebabkan terlalu banyak waktu terbuang dalam menyelesaikan tugas.
Poin positif dari kelemahan karena terlalu perfeksionis adalah kamu sangat detail dan teliti dalam pekerjaan, sehingga dapat memberikan hasil berkualitas dan akurat.
Agar saat menjawab tentang hal ini kamu bisa lebih menonjolkan poin positif tersebut, begini contohnya:
"Meski saya masih bekerja pada aspek ini, saya percaya bahwa sikap perfeksionis saya juga memiliki sisi positif, seperti menghasilkan hasil pekerjaan yang berkualitas tinggi dan mendalam.
Saya berusaha untuk menemukan keseimbangan antara mencapai kualitas yang tinggi dan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu."
2. Terlalu Fokus pada Detail
Pertanyaan wawancara kerja di mana kamu perlu menjawab bahwa dirimu terlalu fokus pada detail juga harus disampaikan secara hati-hati.
Baca Juga: HRD Ungkap 4 Pertanyaan Sulit saat Wawancara Lowongan Kerja dan Cara Menjawabnya
Pasalnya jika terlalu fokus pada detail, bagi pewawancara kamu bisa dianggap sering terjebak dalam pekerjaan dan kadang lupa melihat gambaran besar.
Namun, tetap ada nilai positif dari sikapmu yang terlalu fokus pada detail tersebut.
Nilai positif itu yakni kamu teliti dan sangat memperhatikan kualitas sehingga pekerjaanmu bisa memberikan hasil yang akurat.
Agar perekrut melihat kelebihan dari kelemahanmu yang sering terjebak dalam detail pekerjaan, begini cara memberikan jawaban yang tepat:
"Saya menyadari bahwa terlalu fokus pada detail adalah sisi dari diri saya yang perfeksionis, yang bisa memiliki manfaat dan juga tantangan dalam lingkungan kerja.
Saya berusaha untuk memahami kapan saatnya untuk memperdalam analisis dan kapan melepaskan beberapa detail untuk mencapai hasil yang lebih efisien."
Intinya saat menjawab mengenai kelemahan, sampaikan bahwa ada sisi lain yang bisa menjadi kekuatan dan kesempatan belajar untuk menjadikanmu lebih baik.
Semoga informasi mengenai cara mengubah kelemahan menjadi kekuatan saat wawancara lowongan kerja di atas bermanfaat ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Cara Menjawab Pertanyaan Wawancara Lowongan Kerja Apakah Siap Bekerja di Akhir Pekan
(*)