Parapuan.co - Kondisi psoriasis sebaiknya segera ditangani, salah satunya dengan perawatan sistemik.
Dilansir dari WebMD, perawatan sistemik adalah pengobatan yang memengaruhi seluruh tubuh, biasanya dilakukan jika pasien mengidap psoriasis sedang hingga berat.
Bertepatan dengan Psoriasis Awareness Month pada bulan Agustus ini, yuk ketahui perawatan sistemik untuk mengatasi psoriasis:
1. Retinoid
Retinoid terbuat dari vitamin A yang kerjanya memengaruhi cara sel-sel kulit tumbuh dan rontok.
Kebanyak dokter akan meresepkan obat yang disebut acitretin atau soriatane.
Pasien yang mengidap psoriasis plak di mana kulit meradang, berwarna merah atau ungu dan bersisik, maka pengobatan retinoid bekerja paling baik denga fototerapi.
Obat ini juga bisa mengobati psoriasis pustular yang gejalanya luka, lepuh merah atau benjolan nanah.
Selain itu, obat ini juga bisa untuk psoriasis eritroderma di mana sebagian besar kulit terlihat sangat merah atau ungu dan mengelupas, seolah-olah terbakar.
Baca Juga: Apa itu Phototherapy? Terapi Cahaya untuk Merawat Psoriasis
Disarankan jangan meminum retinoid saat hamil, atau berencana hamil dalam waktu tiga tahun karena bisa menyebabkan cacat lahir.
2. Metotreksat
Metotreksat merupakan obat yang meringankan gejala dengan mengekang sistem kekebalan tubuh dan memperlambat pertumbuhan sel kulit.
Pasien bisa mengonsumsi obat ini seminggu sekali melalui oral atau suntikan dan perubahan pun akan terlihat setelah 4-6 minggu.
Perlu diketahui kalau obat metotreksat menimbulkan efek samping serius seperti mual, lelah, dan bahkan lama-kelamaan dapat merusak hati dan sel darah.
Penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi metotreksat, sebab obat ini tidak aman untuk pengidap anemia, penyakit hati, dan mereka yang banyak minum alkohol.
3. Siklosporin
Siklosporin merupakan obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh dan juga memperlambat pertumbuhan sel kulit.
Baca Juga: Ini Perbedaan Psoriasis dan Eksim, Ada yang Disebabkan Autoimun
Obat ini hanya digunakan untuk kasus psoriasis yang parah ketika tidak ada cara lain yang berhasil.
Meskipun dapat membantu menghilangkan psoriasis, manfaat siklosporin biasanya berakhir ketika kamu berhenti meminumnya.
Seseorang tidak boleh minum siklosporin ketika punya sistem kekebalan yang lemah atau jika sedang menyusui.
Karena efek sampingnya seperti masalah ginjal, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, maka para ahli tidak menyarankan penggunaan obat ini lebih dari satu tahun sekaligus.
4. Apremilast (Otezla)
Otezla adalah obat baru yang digunakan hanya untuk penyakit yang menyebabkan peradangan jangka panjang, seperti psoriasis dan arthritis psoriatis.
Obat ini mematikan enzim dalam sistem kekebalan dan memperlambat reaksi lain yang menyebabkan peradangan.
Apremilast (otezla) ini dikonsumsi dengan cara diminum.
5. Deucravcitinib (Sotyktu)
Obat deucravcitinib (sotyktu) ini adalah pil sekali sehari untuk psoriasis sedang hingga berat, menargetkan TYK2, sebuah molekul yang mengirimkan sinyal melalui sistem kekebalan.
6. Biologis
Jika psoriasis parah atau pengobatan lain tidak berhasil, dokter mungkin merekomendasikan salah satu obat seperti adalimumab, brodalumab, certolizumah, etanercept, guselkumab, infliximab, dan ixekizumab.
Berbagai obat di atas memengaruhi bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam psoriasis.
Kawan Puan harus tahu kalau berbagai pengobatan di atas bisa menimbulkan efek samping, oleh sebab itu pastikan konsumsi dalam pengawasan dokter.
Baca Juga: Ini Cara Melindungi Kulit saat Berenang bagi Pengidap Psoriasis
(*)