10 Jenis Olahraga untuk Balita, Orang Tua Wajib Tahu Aturannya

Anna Maria Anggita - Senin, 28 Agustus 2023
Olahraga untuk balita
Olahraga untuk balita maroke

Jika bayi belum bisa merangkak, dorong mereka untuk aktif secara fisik dengan meraih-menggenggam, menarik-mendorong, menggerakkan kepala, badan, dan anggota tubuh selama rutinitas sehari-hari.

Pastikan selama bermain di lantai, bayi selalu dalam pengawasan.

Lalu pastikan bayi setidaknya 30 menit tengkurap ketika mereka bangun.

- Balita Usia 1-2 Tahun

Balita usia 1-2 tahun sebaiknya aktif secara fisik setiap hari minimal 180 menit, lebih banyak lebih baik. 

Durasi 180 menit tersebut dapat mencakup kegiatan ringan seperti berdiri, bergerak, berguling dan bermain, serta aktivitas yang lebih energik seperti melompat dan berlari.

Permainan aktif, seperti memanjat, bersepeda, bermain air, permainan kejar-kejaran, dan permainan bola merupakan cara terbaik bagi kelompok usia ini untuk bergerak.

- Anak-anak Prasekolah atau Usia 3-4 Tahun

Anak-anak prasekolah harus menghabiskan setidaknya 180 menit sehari untuk melakukan berbagai aktivitas fisik sepanjang hari, termasuk bermain aktif dan di luar ruangan, lebih banyak lebih baik.

Durasi 180 menit tersebut harus mencakup setidaknya 60 menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat.

Perlu dicatat bahwa menonton TV, bepergian dengan mobil, bus atau kereta api, atau diikat di kereta dalam waktu lama tidak baik untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Selain itu, anak di bawah llima tahun yang kelebihan berat badan dapat meningkatkan kesehatannya dengan memenuhi pedoman aktivitas, meskipun berat badannya tidak berubah.

Anak yang obesita mungkin perlu melakukan aktivitas tambahan dan melakukan perubahan pola makan.

Itu dia berbagai olahraga yang cocok bagi anak, jika ingin mencari tahu aktivitas fisik yang paling pas sesuai kondisi si kecil, maka tak ada salahnya berkonsulitasi dengan dokter anak ya.

Baca Juga: Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Jantung, Coba Lakukan 3 Olahraga Ini

(*) 



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?