Parapuan.co - Baru-baru ini media dihebohkan dengan Marjam Abdurrahman, ibunda Aldila Jelita yang menentang rujuknya Dila dengan Indra Bekti.
Aldila Jelita dan Indra Bekti baru-baru ini memang dikabarkan telah rujuk, padahal baru dinyatakan bercerai pada April 2023.
Melihat sikap Marjam yang menentang anaknya rujuk dengan Indra Bekti karena mendengar curhatan Aldila, ada pelajaran yang bisa Kawan Puan petik.
Bahwasanya untuk curhat masalah rumah tangga kepada orang tua sendiri sebaiknya dibatasi.
Hal ini untuk mencegah agar orang tua kita tidak membenci pasangan. Lantas, bagaimana curhat masalah rumah tangga yang tepat?
Simak tipsnya seperti dikutip dari laman Siap Nikah BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)!
1. Pertimbangkan Kebutuhan
Psikolog klinis dan hipnoterapis Liza Djaprie menjelaskan, curhat masalah rumah tangga dalam hubungan suami istri perlu disesuaikan pada kebutuhan.
Maksudnya adalah berdasarkan kenyamanan individu mengenai kepada siapa ia merasa aman mengungkapkan masalah rumah tangganya.
Baca Juga: 9 Tips Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Tidak Gampang Stres, Kuncinya di Rutinitas
"Ketika kita membicarakan mengenai curhat, hal ini sangat tergantung pada sejauh mana rasa nyaman dengan orang yang akan dijadikan tempat curhat," tutur Liza Djaprie.
Liza menyarankan pihak suami maupun istri hendaknya memilih seseorang yang bisa bersikap netral.
Dalam arti, orang tua bukanlah pilihan tempat curhat yang tepat karena tentu akan membela kita apabila menceritakan masalah rumah tangga.
2. Hindari Curhat di Media Sosial
Masalah rumah tangga memang cenderung rumit dan justru itu kita sebaiknya tidak menceritakannya di media sosial.
Mengungkapkan masalah di media sosial berisiko akan banyak orang yang mengetahui aspek pribadi dalam hidup kita.
Selain itu, apa pun yang ditulis di media sosial akan meninggalkan jejak digital yang sulit dihapus.
3. Jangan Curhat untuk Mencari Pembenaran
Bila ingin curhat, hindari tujuan untuk mencari pembenaran atau pembelaan dari orang yang kita curhati.
Baca Juga: 6 Cara Berkomunikasi dengan Balita, Salah Satunya Validasi Perasaan
Liza mengingatkan bahwa kita perlu belajar memilah topik curhat yang tetap netral, obyektif, dan bijaksana.
Jangan sampai pihak yang mendengarkan justru memanfaatkan curhatanmu untuk memperburuk situasi dan memperpanjang pertikaian.
4. Hati-Hati dengan Informasi Pribadi yang Rahasia
Hendaknya, masalah yang sangat pribadi sebaiknya tidak diungkapkan kepada orang lain.
Pasalnya, orang lain bisa saja menceritakannya kepada pihak ketiga.
Informasi yang rahasia dalam masalah rumah tangga, misalnya finansial, kehidupan seksual, dan yang berkaitan dengan keluarga mertua atau ipar.
5. Hindari Curhat Kepada Lawan Jenis
Saat menghadapi masalah, rasanya lega untuk bercurhat kepada teman dekat yang dapat kamu percayai.
Meski begitu, sebaiknya hindari bercerita kepada teman lawan jenis karena dapat menimbulkan konflik dan rasa cemburu dalam hubungan.
Baca Juga: Sering Dianggap Tak Mungkin, Ini Manfaat Punya Sahabat Lawan Jenis
6. Curhat ke Profesional
Untuk mendapatkan solusi yang bijak sesulit apa pun masalah rumah tanggamu, curhat ke profesional bisa jadi pilihan.
Carilah bantuan ke psikolog atau konselor hubungan/pernikahan.
"Pilihan yang tepat untuk curhat adalah kepada profesional, seperti psikolog atau konselor pernikahan," kata Liza Djaprie.
Profesional dapat menjadi mediator dan bersikap netral terhadap kamu maupun pasangan.
Sehingga, solusi yang diberikan juga tidak memihak kepada salah satu dan jalan tengahnya bisa ditemukan.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin bercerita tentang masalah dalam hubungan suami istri.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.
Baca Juga: Tips agar Tidak Overwhelmed Hadapi Curhatan Teman ala Titi Radjo Padmaja
(*)