Parapuan.co - Ada berbagai alasan mengapa perempuan memilih menggunakan lubricants atau pelumas saat melakukan hubungan suami istri.
Mulai dari alasan vagina kering hingga ingin menambah sensasi saat melakukan hubungan intim.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang perlu kamu tahu terkait penggunaan lubricants ini.
Mulai dari jenis-jenisnya hingga risiko yang mungkin terjadi akibat penggunaannya.
Melansir dari Kompas.com, berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang pelumas, mulai dari jenis hingga risikonya.
Jenis-Jenis Pelumas
1. Berbasis Minyak
Perlumas berbasis minyak ini seperti minyak kelapa atau baby oil.
Beberapa orang menilai jika pelumas jenis ini cenderung lebih tahan lama dibandingkan jenis lainnya.
Baca Juga: Manfaat Lakukan Hubungan Seksual untuk Kesehatan dan Kebugaran
Sayangnya, lubricants atau pelumas yang berbasis minyak dapat merusak kondom hingga berpotensi mengiritasi vagina.
2. Berbasis Air
Ada pula pelumas yang berbasis air dan dapat digunakan bersama dengan kondom.
Sayangnya pelumas berbahan air ini membuatnya lebih cepat mengering saat digunakan.
3. Berbasis Silikon
Selanjutnya ada lubricants yang berbasis silikon yang dipercaya tahan lama ketimbang bahan yang lainnya.
Namun, perlu diketahui bahwa pelumas ini cukup berisiko terutama jika kamu menggunakan love instrument atau mainan seks.
Baca Juga: Viral di TikTok Virgoun Sering Ganti Pasangan saat Hubungan Intim, Ini Bahayanya
Risiko Penggunaan Pelumas
Jika bicara tentang pelumas atau lubricants ada beberapa risiko yang mungkin akan dirasakan termasuk timbul nyeri.
Perlu diketahui bahwa lubricants atau pelumas mengandung lidocaine dan benzocaine.
Kedua kandungan ini membuat kulit terasa kebas dan mengurangi nyeri.
Di sisi lain, nyeri menjadi cara tubuh memberitahu bahwa ada iritasi.
Sedangkan, kulit yang iritasi atau terluka bisa menjadi media penularan bakteri dan kuman.
Lebih lanjut, penggunaan pelumas juga menjadi hal yang patut diwaspadai.
Melansir dari Kompas.com, beberapa pelumas mengandung gliserin, turunan dari gula yang bisa meningkatkan infeksi jamur pada perempuan.
Lubricants yang mengandung rasa atau aroma tertentu biasanya mengandung gliserin.
Maka dari itu, Kawan Puan perlu berhati-hati dengan pelumas yang mengandung rasa atau aroma, karena lebih berisiko menyebabkan infeksi jamur pada perempuan.
Kawan Puan, itu tadi beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang penggunaan pelumas saat melakukan hubungan intin.
Untuk lebih amannya, coba konsultasikan pada dokter ya!
Baca Juga: Suami Alami Ejakulasi Dini? Ketahui Perbedaan dan Penyebabnya
(*)