Parapuan.co - Hari Tenun Nasional yang diperingati tanggal 7 September ini, jadi momen penting bagi Kawan Puan untuk lebih mengenal wastra Indonesia.
Pasalnya tenun merupakan tradisi dari sebagian masyarakat di Indonesia yang tiap daerah punya jenisnya sendiri.
Dilansir dari Kompas.com, tenun merupakan proses membuat kain pada alat tenun, caranya dengan menyilangkan masing-masing benang lungsi dan benang pakaian.
Di mana benang lungsi ialan benang yang ke arah panjang kain, sementara benang pakaian yaitu benang ke arah lebar kain.
Diperkirakan ada belasan teknik menenun di berbagai belahan daerah di seluruh Indonesia.
Yuk cari tahu lima jenis tenun dari belasan yang ada di Indonesia, antara lain:
1. Tenun Ulos, Batak
Ulos adalah teknik menenun khas Batak yang biasanya hasil jadinya berbentuk selendang.
Baca Juga: Inspirasi Gaya Pakai Tenun Batak dengan Pewarna Alam yang Ramah Lingkungan
Biasanya menggunakan benang warna emas dan perak, lalu didominasi merah, hitam, serta putih.
Kain ulos dalam adat istiadat Batak punya banyak jenisnya:
- Ulos Sibolang yakni ulos yang dipakai dengan tujuan memberi rasa hormat atas jasa pada seseorang.
- Ulos Ragidup, ulos ini dinamakan Ragidup karena warna, lukisan, dan coraknya terkesan sangat hidup, sehingga jenis ini diartikan sebagai lambang kekhidupan.
Jenis ulos Radigup ini diberikan orang tua mempelai perempuan kepada mempelai pria.
- Ulos Ragihotang, merupakan jenis ulos yang sering digunakan sebagai sandang dan dipakai untuk mengkafani jenazah.
2. Songket Minangkabau
Baca Juga: Sejauh Mata Memandang Pamer Busana Khas Budaya Indonesia di Bulgaria
Berikutnya ada tenun khas Sumatera Barat yang dikenal sebagai istilah songket, dengan ciri khas menggunakan benang emas dan perak dalam kain sutera, sehingga hasilnya mewah.
Sejumlah daerah yang menghasilkan tenun songket seperti Silungkang, Lima Puluh Kota, Muaro Labuah, Solok, hingga Pandai Sikek.
Misalnya saja, Pandai Sikek adalah daerah yang terdapat banyak pengrajin tenun, jumlahnya hingga ratusan.
3. Tenun Troso, Jepara
Jepara tak hanya terkenal dengan kerajinan kayunya, ada pula teknik tenun Troso.
Dinamakan tenun Troso karena diambil dari sebuah desa di Jepara yang memang merupakan sentra pembuatan tenun.
Motif yang dihasilkan dari teknik tenun Troso yakni bernuansa etnik, tradisional, klasik, dan unik, selain itu ada pula motif-motif kontemporer modern.
Hingga saat ini, tenun Troso punya berbagai motif seperti misris, krisna, ukir, rantai, mawar, bambu, burung, naga, dan lilin.
Baca Juga: Angkat Kain Tenun NTT, Karya Temma Prasetio akan Berlenggang di Dubai Fashion Week 2023
4. Tenun Toraja
Selanjutnya ada tenun Toraja yang punya simbol spesial yakni keterikatan manusia dengan alam, lingkungan, dan warisan leluhur.
Dalam budaya Toraja, kain tenun memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat dan menjadi simbol dan kejayaan.
Menurut sejarahnya, kain tenun Toraja ini hanya dapat dibeli oleh bangsawan atau orang kaya, di mana mereka wajib menukarkan dengan hewan ternak seperti kerbau.
5. Tenun Gringsing, Bali
Teknik tenun Gringsing jadi satu-satunya kain tenun khas Indonesia yang menggunakan metode ikat dobel.
Gringsing punya makna mendalam. Kata Gring yakni sakit dan Sing berarti tidak, jika digaungkan jadi 'nir sakit', maksudnya penolak bala.
Kain gringsing digunakan untuk berbagai upacara, seperti pangkas gigi, pernikahan, hingga keagamaan.
Itu dia beberapa jenis tenun khas Indonesia, Kawan Puan paling suka yang mana?
Baca Juga: Kain Sutra Viral di TikTok, Waspada yang Palsu dengan Cara Ini
(*)