Sekretaris Umum PERHUMAS Benny Butarbutar sekaligus koordinator untuk PERHUMAS Indicator menambahkan bahwa riset PERHUMAS Indicators ini telah berlangsung sejak April 2023.
Riset ini melibatkan lebih dari seribu responden dari seluruh provinsi di Indonesia.
Keanekaragaman demografi telah diperhitungkan dalam survei ini, serta partisipasi dari berbagai instansi dan latar belakang demi mencakup dimensi reputasi secara menyeluruh.
"Kami berharap hasil riset ini dapat menginspirasi perubahan yang lebih baik untuk Indonesia," ucap Boy Kelana.
Ia pun menambahkan, "Kami ingin hasil riset ini menjadi landasan bagi berbagai sektor bisnis khususnya praktisi, korporasi, pemerintah, lembaga, dan semua yang terlibat dalam komunikasi strategis untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan membangun reputasi yang kuat."
Untuk Kawan Puan, hasil riset ini bisa jadi pertimbangan saat memilih tempat kerja, apakah akan di perusahaan BUMN, swasta, maupun lembaga pemerintahan.
PERHUMAS sendiri menekankan salah satu aspek penting dari hasil riset ini yakni perlunya peningkatan kapabilitas praktisi Humas dan Komunikasi di berbagai sektor.
Peningkatan tersebut utamanya di sektor BUMN, dimana perlu memperkaya kompetensi yang berkaitan dengan indikator crisis management, mengingat globalisasi menciptakan ketidakpastian dan kompleksitas dalam bisnis.
Di sektor swasta, pemahaman dan kemampuan dalam mengatasi isu terkait kesejahteraan karyawan yang berpotensi menimbulkan krisis juga menjadi hal yang penting.
Baca Juga: Tren Meningkat, Begini Perilaku Investasi Gen Z dan Milenial Menurut Survei
(*)