Parapuan.co - Berbagai istilah mudah sekali beredar setelah terunggah ke media sosial.
Salah satu istilah yang kini dikenal adalah terkait dengan parenting, yaitu dusty son.
Apa itu dusty son? Simak dulu dari mana istilah viral ini muncul dan apa maknanya seperti mengutip Parents!
Kemunculan Istilah Dusty Son
Istilah ini viral setelah beredarnya video dari akun TikTok milik Payal Desai berjudul "No Dusty Son".
Video tersebut menampilkan Payal Desai mengajari putranya tentang persetujuan, kebersihan, dan tata krama.
Hal itu dilakukannya sebagai upaya untuk membesarkan anak yang menolak toxic masculinity.
Di dalam video, Payal Desai juga menuliskan keterangan berbunyi:
"Ini adalah salah satu pelajaran penting yang bisa dipelajari siapa pun, menghargai batasan orang lain, begitu banyak orang tidak melakukannya."
@payalforstyle Because dusting him off means teaching consent. Book: The ABCs of Equality (highly recommend!) in my amzn storefront under children’s books ???? #dustysons #dustydaughter #funny #raisingboys #raisingyoungmen #momsoftiktok #momofboys???? ♬ original sound - Bryan
Baca Juga: Jelang Hari Kartini, Begini Cara Ajarkan Anak Laki-laki Menghargai Perempuan
Mengenal Apa Itu Dusty Son
Inti video di atas adalah dusty son yang pada dasarnya merupakan kata lain dari toxic masculinity.
Meski tidak ada definisi formal dari istilah ini, dusty son dimaknai sebagai sikap maskulinitas berlebihan yang dimiliki anak laki-laki kebanyakan.
Di mana anak laki-laki tidak mau melakukan pekerjaan rumah tangga misalnya, karena menganggap hal itu sebagai tanggung jawab perempuan.
Oleh karena itulah video Payal Desai di atas diberi judul "No Dusty Son" yang berarti anak laki-laki yang tidak memiliki maskulinitas toksik.
Untuk mencegah anak laki-lakinya menjadi dusty son, Payal mengajari sang putra memasak, membersihkan rumah, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, setelah dewasa mereka tidak hanya mengandalkan perempuan yang menjadi pasangannya untuk tugas-tugas domestik.
Pentingnya Membesarkan Anak Laki-Laki agar Tidak Jadi Dusty Son
Diskusi mengenai cara membesarkan anak laki-laki agar tidak menjadi dusty son rupanya sudah banyak muncul di media sosial maupun masyarakat.
Baca Juga: Tahap Pubertas pada Anak Laki-Laki yang Orang Tua Wajib Tahu
Sebab, hal ini dapat mengarah pada kesetaraan gender yang memang tengah lama digaungkan.
Namun, pada dasarnya mendidik anak laki-laki agar tidak menjadi dusty son adalah berarti mengajarkan anak berbagai keterampilan domestik terlepas apa pun gender mereka.
Dan terlepas dari itu, dengan mengajarkan anak laki-laki pekerjaan domestik yang pernah identik dengan perempuan, membuat mereka punya pandangan berbeda.
Anak laki-laki jadi dapat bersikap baik terhadap perempuan yang melakukan pekerjaan domestik, dan tidak memandang sebelah mata.
Hal lain yang menjadi fokus dari pengasuhan semacam ini adalah, orang tua dapat memberi tahu pada anak laki-laki mereka bahwa tidak apa-apa untuk menangis.
Menangis bukanlah emosi yang hanya dirasakan anak perempuan, tetapi semua orang, bahkan oleh orang dewasa sekali pun.
Kurang lebih, itulah makna di balik istilah dusty son yang populer usai diunggah oleh Payal Desai di TikTok.
Semoga informasi di atas menambah wawasan Kawan Puan, ya.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka : Mengajarkan Anak Kesetaraan Gender
(*)