Baca Juga: Pertimbangkan 3 Hal Ini sebelum Membeli Jam Tangan, Apa Saja?
Sakinah by Thiffa Qaisty mengeluarkan koleksi bertemakan "Serenity" yang bermakna ketenangan dengan mengangkat keindahan wastra Melayu, khususnya tenun Riau dan songket Sumatera Barat.
Wastra yang digunakan menyoroti teknik pengerjaan tumpal kain dengan motif tradisi sarat makna dan memakai pewarna alam pada benang tenunnya.
Di mana dalam budaya Melayu, penempatan tumpal kain menunjukkan identitas seseorang dalam memakainya.
Wastra tersebut dituangkan dalam desain feminine chic bersiluet A-Line, terdiri dari dress, top, bottom, blazer panjang, dan outer yang dapat saling dipadu-padankan.
5. Anggia Handmade
Anggia Handmade yang memiliki konsep sustainable sebagai brand DNA, menerapkan konsep Women Empowering dengan perajin wastra.
Koleksi bertemakan "Soulmade" ini terinspirasi dari bentuk dua sisi kehidupan pasangan jiwa yang belum pernah bertemu.
Anggia Handmade merancang gaya feminine edgy dengan mengeksplorasi warna dan corak khas batik Cirebon.
Menariknya koleksi ini memiliki daya pikat permainan warna cerah serta motif kontemporer dan geometris khas batik Pesisir, khususnya bentuk pulauan.
Selain kelima nama di atas, turut berpartisipasi Dewan IKRA, Itang Yunasz, bersama dengan desainer tamu, KHANAAN dan KAMI.
KAMI meluncurkan koleksi bertema "Orva" yang menggunakan kain endek, kemudian KHANAAN memadukan dua wastra Nusantara, yaitu tenun Garut dan batik Pekalongan.
Sementara Itang Yunasz meluncurkan koleksi bertemakan "Exotasia: Exotic Asia Through Divine Love" yang menampilkan kain geometris khas tenun Gringsing dalam bahan sutera alami yang ringan dan songket palembang.
Baca Juga: Begini Kostum yang Akan Dikenakan Yura Yunita saat Pertunjukan Tutur Batin
(*)