Viral Bayi 13 Bulan Dikerok, Ini 3 Efek Samping Kerokan bagi Tubuh

Saras Bening Sumunar - Jumat, 15 September 2023
Efek samping kerokan bagi tubuh
Efek samping kerokan bagi tubuh Valeriia Titarenko

Parapuan.co - Belakangan media sosial dihebohkan dengan video viral di TikTok yang menampilkan bayi berusia 13 bulan dikerok atau kerokan.

Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @tia.rochman pada Selasa (12/9/2023).

Dalam video, terlihat bayi dengan kulit punggung memerah dan membentuk pola tak beraturan karena bekas kerokan.

"Aku adalah team kerokan kalau masuk angin, tapi kalau bayiku dikeroki kaya gini enggak sanggup rasanya," tulis keterangan akun.

Di sisi lain, bayi tersebut dikerok oleh baby sitter-nya sendiri. Sang ibu mengetahui kejadian ini selepas pulang kerja.

Saat ditanya, baby sitter tersebut mengerok punggung sang anak dengan koin Rp1.000.

"Reaksi aku pasti kaget banget, mau nangis rasanya lihat kondisi anak kayak gini," tulisnya lagi.

Sebagai informasi, kerokan merupakan metode pengobatan tradisional yang banyak dilakukan untuk membantu mengatasi masalah seperti demam atau masuk angin.

Berkaca dari apa yang dialami oleh bayi 13 bulan ini, ada baiknya jika kita mengetahui apa efek samping kerokan bagi tubuh, terutama anak.

Baca Juga: Peringati Hari Kopi Sedunia, Bolehkah Membiarkan Anak Minum Kopi?

1. Menyebabkan Memar dan Bengkak

Melansir dari Kompas.comproses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit yang disebut pembuluh darah kapiler pecah.

Hal inilah yang membuat kulit jadi terlihat memar dan merah setelah kerokan.

Beberapa ada pula yang mengalami pembengkakan di area kulit yang dikerok.

Memar atau pembengkakan ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

2. Menimbulkan Pendarahan

Efek samping lainnya adalah, kerokan juga bisa memicu pendarahan terutama jika tekanan yang diberikan pada kulit berlebihan.

Pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan menghasilkan memar, tapi juga perdarahan minor.

Baca Juga: 5 Penyebab Toddler Suka Memukul dan Cara Mengatasinya, Apa Saja?

3. Tidak Semua Orang Cocok Dikerok

Perlu diketahui bahwa tidak semua orang cocok untuk dikerok. Mengapa demikian?

Alasan utamanya adalah pecahnya pembuluh kapiler yang cukup berisiko.

Adapun individu yang perlu menghindari kerokan adalah:

- Mempunyai riwayat gangguan medis yang menyerang kulit atau pembuluh vena.

- Mudah berdarah.

- Sedang mengonsumsi obat pengencer darah.

- Menderita deep vein thrombosis.

- Sedang mengalami infeksi, tumor, atau luka yang belum sembuh sempurna.

- Menggunakan implan di organ tubuh, sepergi alat pacu jantung dan defribilator internal.

Kawan Puan, itu tadi berbagai efek samping kerokan pada tubuh.

Jadi, kamu tim kerokan atau tidak nih?

Baca Juga: Cermati, 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Ajak Anak Naik Pesawat

(*)

Sumber: Kompas.com,TikTok
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja