Pernikahan sering kali melibatkan konflik keluarga, entah itu terkait dengan tamu undangan, tradisi, atau keputusan besar lainnya.
Konflik semacam ini bisa meningkatkan stres dan membuat perencanaan pernikahan menjadi lebih rumit.
Bila mengalaminya, komunikasi adalah kunci. Cobalah untuk berbicara dengan keluargamu maupun keluarga pasangan secara terbuka.
Dengarkan perasaan mereka dan usahakan mencapai kesepakatan yang menghormati semua pihak.
3. Tuntutan Sosial dan Ekspektasi
Tuntutan sosial dan ekspektasi dari teman, keluarga, dan masyarakat seringkali membuat stres meningkat.
Kamu mungkin merasa perlu untuk memenuhi standar tertentu dalam pernikahan, baik itu terkait dengan tema, jumlah tamu, atau perayaan yang mewah.
Kalau sudah begini, selalu ingatkan dirimu bahwa pernikahan adalah tentang kamu dan pasangan.
Pertimbangkan apa yang benar-benar kalian inginkan dan buat keputusan yang sesuai dengan nilai dan visi.
Baca Juga: Bisakah Pernikahan yang Toksik Diselamatkan? Simak Dulu Uraian Berikut