4. Pilihan Vendor dan Rencana Detail
Memilih vendor seperti penyedia katering, fotografer, atau desainer gaun pengantin bisa menjadi pemicu stres besar.
Keputusan ini penting, dan ada banyak pilihan yang harus dibuat dalam rencana pernikahan yang rinci.
Bila menghadapinya, berikan dirimu waktu yang cukup untuk melakukan penelitian vendor-vendor pernikahan.
Baca ulasan, minta rekomendasi dari teman-teman, dan jangan ragu untuk bertanya.
5. Perubahan dalam Hubungan
Pernikahan sendiri adalah perubahan besar dalam hubungan, dari status lajang ke menikah.
Perubahan status tersebut mungkin memunculkan ketakutan dan keraguan terhadap dirimu sendiri maupun pasangan.
Maka itu, selalu bicarakan perasaanmu dengan pasangan secara jujur dan terbuka.
Baca Juga: Selain Ubah Status di Medsos, Ini 6 Tanda Pasangan LDR Selingkuh
Pertimbangkan untuk mengikuti kelas pranikah atau konseling pernikahan untuk memahami bagaimana menghadapi perubahan ini bersama.
6. Waktu yang Terbatas
Pernikahan merupakan rencana besar yang memerlukan banyak waktu dan perhatian.
Sering kali, pasangan yang bekerja atau memiliki jadwal yang padat merasa stres karena keterbatasan waktu.
Bila mengalami masalah semacam ini, buatlah jadwal yang baik dan alokasikan waktu secara bijak.
Bagilah tugas dengan pasangan dan pertimbangkan untuk mendapatkan bantuan dari teman atau keluarga.
Stres selama persiapan pernikahan adalah hal yang wajar karena ini merupakan momen penting dalam hidup.
Namun, dengan komunikasi yang baik, perencanaan yang matang, dan fokus pada apa yang benar-benar penting dalam pernikahan, kamu dapat mengatasi stres tersebut dengan bijak.
Ingatlah bahwa yang terpenting adalah cinta dan komitmen kepada pasangan.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: 8 Tips Melakukan Hubungan Suami Istri di Waktu Mepet, Hilangkan Gangguan
*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).
(*)