4. Keseimbangan dan Koordinasi
Seiring berkembangnya penyakit alzheimer, maka kemampuan berjalan dan melakukan tugas sehari-hari mulai menurun.
Demi menjaga kualitas hidup dengan lebih baik, segala upaya harus dilakukan untuk menjaga keseimbangan fisik, kekuatan, dan koordinasi.
Seperti risiko jatuh dan patah tulang pinggul mampu memengaruhi orang dengan alzheimer tiga kali lebih banyak dibandingkan orang tanpa alzheimer.
Oleh sebab itu, sebaiknya latihan fisik karena mampu meningkatkan keseimbangan dengan memperkuat otot-otot pada kaki, pinggul, batang tubuh, dan tulang belakang sehingga memungkinkan postur tubuh tegak.
5. Masalah Tidur
Kurang tidur dapat mengganggu kognisi dan memori, baik bagi penderita penyakit Alzheimer atau tidak.
Bahkan pada orang yang sangat sehat, kurang tidur dikaitkan dengan kelelahan, mudah tersinggung, depresi, kurangnya motivasi, kecanggungan, kelupaan, dan kesulitan mempelajari konsep-konsep baru.
Untungnya rutin berolahraga merupakan salah satu cara untuk membantu mengatasi masalah tidur.
6. Komplikasi Kardiovaskular
Selain mental, kesehatan kardiovaskular yang buruk telah lama dikaitkan dengan penurunan kognitif terlepas dari status mentalnya.
Pada penyakit Alzheimer, kondisi apa pun yang mengganggu aliran darah ke otak juga meningkatkan risiko demensia vaskular , suatu kondisi komorbiditas yang umum.
Jadi olahraga rutin disertai pola makan, penurunan berat badan, dan berhenti merokok, merupakan hal penting dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis atau kondisi lain yang berhubungan dengan berkurangnya aliran darah ke otak.
Baca Juga: Selain Mengurangi Stres, Ini Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Mental
(*)