Parapuan.co - Pengidap alzheimer disarankan melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan mentalnya.
Menyambut Hari Alzheimer Sedunia yang diperingati pada 21 September, Kawan Puan harus tahu bahwa berolahraga dapat menyembuhkan kondisi terkait dengan alzheimer.
Dilansir dari Verywell Health, berikut ini enam kondisi terkait alzheimer yang dapat diatasi dengan olahraga:
1. Depresi
Menurut ulasan tahun 2015 di Australian Prescriber, sebanyak 30 persen orang yang hidup dengan alzheimer mengalami depresi berat.
Untungnya olahraga dapat merangsang produksi hormon dan neurotransmiter yang berhubungan dengan memori dan suasana hati.
Di mana endorfin dan ensefalin dapat memengaruhi retensi memori serta serotonin yang mampu membantu meningkatkan suasana hati, meningkatkan memori, hingga pembelajaran.
2. Kegelisahan
Olahraga dapat membantu mencegah beberapa aspek penyakit alzheimer yang lebih menantang seperti kegelisahaan.
Baca Juga: 5 Ide Olahraga yang Bantu Menjaga Kesehatan Mental, Apa Saja?
Jika dilihat dari sudut pandang fisiologis, tubuh manusia cenderung merasa lebih rileks dan istirahat setelah latihan fisik.
Di mana latihan fisik bisa meredakan kegelisahan dan meningkatkan kesejahteraan fisik serta emosional.
Bahkan jika seseorang menderita demensia stadium lanjut, jalan kaki rutin dapat membantu menjaga kesehatan mentalnya.
3. Gangguan Kognitif
Olahraga rutin juga dapat mencegah atau membalikkan hilangnya fungsi kognitif.
Misalnya saja olahraga yang dilakukan tiga kali seminggu selama 40 menit dapat meningkatkan skor fungsi kognitif sekaligus mengurangi gejala kejiwaan yang merugikan.
Tak hanya itu saja, olahraga juga dapat meningkatkan fungsi selektif pada sebagian besar orang lanjut usia, contohnya latihan beban.
Latihan beban dapat meningkatkan fungsi selektif dengan memfokuskan perhatian seseorang pada gerakan otot dan jumlah pengulangan.
Baca Juga: Ini Manfaat Freediving bagi Kesehatan Mental yang Viral di TikTok
4. Keseimbangan dan Koordinasi
Seiring berkembangnya penyakit alzheimer, maka kemampuan berjalan dan melakukan tugas sehari-hari mulai menurun.
Demi menjaga kualitas hidup dengan lebih baik, segala upaya harus dilakukan untuk menjaga keseimbangan fisik, kekuatan, dan koordinasi.
Seperti risiko jatuh dan patah tulang pinggul mampu memengaruhi orang dengan alzheimer tiga kali lebih banyak dibandingkan orang tanpa alzheimer.
Oleh sebab itu, sebaiknya latihan fisik karena mampu meningkatkan keseimbangan dengan memperkuat otot-otot pada kaki, pinggul, batang tubuh, dan tulang belakang sehingga memungkinkan postur tubuh tegak.
5. Masalah Tidur
Kurang tidur dapat mengganggu kognisi dan memori, baik bagi penderita penyakit Alzheimer atau tidak.
Bahkan pada orang yang sangat sehat, kurang tidur dikaitkan dengan kelelahan, mudah tersinggung, depresi, kurangnya motivasi, kecanggungan, kelupaan, dan kesulitan mempelajari konsep-konsep baru.
Untungnya rutin berolahraga merupakan salah satu cara untuk membantu mengatasi masalah tidur.
6. Komplikasi Kardiovaskular
Selain mental, kesehatan kardiovaskular yang buruk telah lama dikaitkan dengan penurunan kognitif terlepas dari status mentalnya.
Pada penyakit Alzheimer, kondisi apa pun yang mengganggu aliran darah ke otak juga meningkatkan risiko demensia vaskular , suatu kondisi komorbiditas yang umum.
Jadi olahraga rutin disertai pola makan, penurunan berat badan, dan berhenti merokok, merupakan hal penting dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis atau kondisi lain yang berhubungan dengan berkurangnya aliran darah ke otak.
Baca Juga: Selain Mengurangi Stres, Ini Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Mental
(*)